Sidak Swalayan di Jalan Veteran, Wawako Temukan Bahan Makanan Berformalin

waktu baca 2 menit
Selasa, 27 Apr 2021 15:57 0 201 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Wakil wali kota Palembang, Fitrianti Agustinda menemukan bahan makanan berformalin saat sidak di salah satu swalayan di kawasan Jalan Veteran Palembang, Selasa (27/4). Bersama BPOM Palembang, Wawako Palembang itu melakukan sidak ke Social Market (SoMa) Diamond Palembang.

Sidak itu dilakukan untuk memastikan bahan makanan aman di bulan Ramadan dan Idulfitri 1442 H. Sebelumnya Wawako melakukan sidak ke Pasar Tradisional Sekip Ujung Kecamatan Kemuning Palembang.

Tidak jauh beda dengan Pasar Tradisional, Fitri masih memfokuskan bahan makanan yang biasa dikonsumsi saat Ramadan dan Hari Lebaran dan Kosmetik bersama BPOM Palembang.

Alhasil, Wakil Walikota dua periode ini mendapat temuan makanan yang terindikasi mengandung zat yang berbahaya bagi tubuh manusia dari hasil 21 sampel yang dicek oleh BPOM Palembang ada 4 yang terindikasi jenis formalin.

” Hasil yang kita dapat, menemukan terindikasi karna ini harus cek ulang. kita temukan ada Kolang Kaling terus ada Kismis, Rebung dan Sedap Malam,” ungkap Fitri, Selasa (27/4).

Sementara itu, Kepala BPOM Palembang, Drs Martin Suhendri menambahkan dari hasil sampel yang terindikasi tadi, pihaknya telah mendapatkan informasi supplier rebung, dan akan investigasi lebih lanjut bersama pihak kepolisian.

” Tunggu tanggal mainnya kami akan bergerak,” tegasnya.

Kemudian pihak BPOM meminta kepada seluruh swalayan untuk menerapatkan SOP untuk memfilter makan bebas dari zat berbahaya.

“Kami mohon kepada seluruh penyediaan apakah itu supermarket atau hypermart dan lain-lain. Tolong memfilter barang yang masuk,” imbuhnya.

Sementara Multi Manager Diamond Sukirno, minta maaf kepada Wakil Walikota Palembang dan gabungan dinas terkait menemukan hal yang tidak mengenakan tersebut.

Dirinya juga mengaku terkejut barang yang ditemukan terindikasi Formalin.

Terkait barang yang masuk ke Supermarket Diamond ini dari distributor, dirinya mengakui proses barang masuk tersebut tidak dicek lagi, hanya menanyakan apakah berformalin apa tidak.

“Karena saya tidak punya alat tesnya, jadi saya percaya saja dengan supplier,” ungkapnya. (jea)

LAINNYA