Jakarta, Pelita Sumsel – Di Microsoft Developer Conference 2021 bertajuk “Accelerating Indonesia’s Digital Economy”, Presiden RI Joko Widodo mengatakan transformasi digital adalah pintu masuk agar Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa masuk dalam marketplace digital. Karenanya dia menekankan transformasi digital harus menyentuh jutaan UMKM di Indonesia.
Selain memperbanyak program pelatihan penggunaan teknologi digital, seperti pelatihan daring yang dilakukan pemerintah melalui program Kartu Prakerja. Jokowi juga mengajak peran aktif komunitas digital dalam mempercepat transformasi digital.
Seperti membangun investasi pembangunan pusat data, percepatan program literasi digital, dan pengembangan talenta digital secara masif. Sebab transformasi digital, kata Jokowi, juga merupakan kunci untuk bertahan di masa pandemi Covid-19.
Transformasi digital yang disampaikan Jokowi tersebut sejalan dengan program UMKM Aku Cinta Memiles (ACM). Di mana UMKM tidak hanya mendapatkan bantuan promosi, tapi juga bantuan penjualan, pendampingan usaha, dan bantuan modal usaha.
Executive Board UMKM Memiles Alisya Fianne Janne Sanger mengatakan, transformasi digital berarti membuka lapangan pekerjaan, memberikan tambahan penghasilan, serta membawa perubahan secara sosial dan ekonomi.
“Program ini sebagai bentuk komitmen ACM dalam mendukung program pemerintah dan Presiden Jokowi, yang sangat konsen terhadap perkembangan UMKM. Bagaimana UMKM ini bisa up to digital atau transformasi digital,” kata Alisya yang juga Pembina JMSI Bengkulu.
Salah satu terobosan yang dilakukan ACM adalah bekerja sama dengan Indihome dan Telkomsel untuk memberikan kuota internet sebesar 50 GB selama tiga bulan, khususnya pelaku UMKM yang baru mengenal dunia digital atau pelaku UMKM di wilayah pedesaan atau pedalaman.
Pelaku UMKM tersebut akan mendapatkan program pendampingan untuk melakukan transaksi dan berkreasi terhadap produk yang dikeluarkannya di marketplace Memiles. Pelaku UMKM akan dibuat mengerti dan memahami bagaimana melakukan transaksi penjualan dan pembelian di aplikasi Memiles yang menawarkan kemudahan dan anti ribet, tidak seperti virtual assistant marketplace lainnya ataupun “kata orang-orang”.
Selain itu, ACM menyadari betul bahwa banyak para pelaku UMKM terdampak pandemi Covid-19 dan dalam menjalankan bisnisnya terkendala masalah keuangan.
“Maka dari itu ACM melalui mitra usahanya bekerja sama untuk membantu meminjamkan dan mensupport para pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya dalam transformasi digital,” lanjut Alisya.
Gandeng BPI, Targetkan Satu Juta UMKM
Sejauh ini, ACM sudah memiliki 300 ribu UMKM yang mengikuti program pelatihan atau pembinaan. Ke depan ACM menargetkan satu juta UMKM dengan melakukan kerja sama dan menggandeng komunitas atau organisasi lain.
“Transformasi digital UMKM adalah salah satu peluang bagi ACM Memiles untuk memasarkan, mengenalkan, dan mensosialisasikan digital aplikasi Memiles dengan menggandeng pihak lain, salah satunya adalah BPI KPNPA RI,” ungkap Alisya.
Kerja sama ini dilakukan sebagai upaya mentransformasi digital UMKM-UMKM secara massif. Ke depan ACM akan melakukan follow up dan memberikan pelatihan terhadap masing-masing 100 UMKM yang ada di lima daerah Korwil BPI.
“Lima korwil daerah BPI yang terpilih dari ACM akan merekrut UMKM di daerahnya masing-masing. Lalu ACM akan memfollow up dan memberikan pelatihan untuk membantu UMKM bisa reformasi di digital maupun marketplace atau digital ACM tersebut. Cara ini lebih terstruktur, mereka juga bisa sharing digital ke wilayah-wilayah tersebut,” jelas Alisya.
Lebih lanjut ditegaskan Alisya, menjadi harapan bersama ke depan dunia UMKM betul-betul melakukan transformasi digital. Kerja sama BPI dan ACM merupakan upaya implementasi dan menjalankan program Jokowi terkait transformasi digital UMKM.
“Program Presiden Jokowi bisa dijalankan lewat kerja sama BPI dengan ACM, karena UMKM ini adalah salah satu sumber ekonomi Indonesia dan membuat sukses UMKM ini naik kelas secara ekonomi dan finansial. ACM bukan sekadar menyiapkan marketplace, tapi kita juga mengedepankan pendampingan produk pasti terjual. Ini upaya Memiles sebagai aplikasi anak bangsa yang turut mensupport program digitalisasi UMKM pemerintah,” demikian Alisya.