Banyuasin, Pelita Sumsel – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuasin, sayangkan sikap pegawai Protokol dinas kesehatan (Dinkes) Banyuasin, yang melarang wartawan untuk konfirmasi kepada kadinkes Banyuasin, senin (15/2/2021)
Diding Karnadi, Ketua PWI Banyuasin sangat menyayangkan kejadian tersebut dan seolah-olah instansi alergi terhadap Wartawan.
“Ya, jika memang benar kejadiannya seperti itu, tentu saja sangat disayangkan Bupati kita saja terbuka dengan para Wartawan, kenapa pihak dinkes tidak terbuka sama wartawan,” tegasnya
Sebelumnya Hal tersebut menimpa Suhaimi Wartawan Pelitasumsel dan Husti Thambrin Wartawan banyuasin
Kronologis kejadian, hal tersebut bermula saat dua orang Jurnalis tersebut ingin menemui kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuasin, Pada Pukul 13.30 WIB dan meregistrasi di Staff Protokol Kepala Dinas Kesehatan itu, Staff tersebut mulai mengintrogasi awak media dengan pertanyaan yang bertele-tele.
“Ada perlu apa, mau ketemu siapa, sudah ditelpon atau belum,” ujar thambrin senada menirukan ucapan Staff tersebut.
Thambrin menerangkan bahwa rekannya Suhaimi sudah meregistrasi dan menegaskan bahwasanya ada hal yang ingin ditanyakan kepada Kadinkes dan bersifat Privasi, namun masih saja Oknum Protokol tersebut menghujani pertanyaan.
“Saya Suhaimi wartawan Pelitasumsel, bilang saja ada yang perlu di tanyakan kepada Kadinkes dan sifatnya privasi, namun malah oknum protokol tersebut masih saja bertanya, kalo dikasih tau mau nanyain apa nanti ibu kadis bisa mengajak bidang-bidang nya biar ada yang menjelaskan,” tuturnya.
Kemudian dirinya kembali bertanya apakah belum diberitahukan kepada Kadinkes.
“Mbak belom diberitahukan ya, jawabnya, masih ada tamu. Dan sesaat kemudian, tamu tersebut keluar dan ternyata tamu tersebut adalah Bpk. Dani salah satu Kabid di Dinkes, dan pak dani sudah berpesan agar segera memberitahukan kepada Para Staff Protokol, untuk segera memberi Kadinkes,” Terang dia
Lanjutnya, setelah pukul 14.30 WIB, dirinya kembali mempertayakan kembali kepada Staff Protokol tersebut, namun dirinya mendapat jawaban yang tak mengenakan.
“Ya, saya kembali mempertanyakan apakah kami sudah diberitahukan kepada kadinkes, namun kami mendapat jawaban yang agak kurang mengenakkan dari oknum tersebut, biasanya ibu pencet bel,!! Tentu aneh bagaimana mau pencet bel keberadaan kami saja belum diberitahukan kepada Kadinkes,” ungkapnya Sambil menghela nafas.
Sementara itu Jurnal Equinsyah Selaku Penggiat Sosial sangat menyayangkan kejadian tersebut dan berharap agar tidak terulang kembali dikemudian hari.
“Seharusnya para THL atau sejenisnya lebih menghargai siapapun yang datang ke suatu instansi tersebut dan jangan menilai orang dari sampulnya saja, saya harap ini menjadi atensi kepada pemerintah kabupaten Banyuasin untuk menindak oknum-oknum yang bekerja secara tidak profesional, dan hal tersebut dapat merugikan suatu instansi dikarena Media dan Jurnalis adalah Mitra Penting dalam menjalankan Roda Pemerintahan,” kata Jurnal Saat dijumpai di ruang kerjanya. (Suh)