OKU Selatan, Pelita Sumsel – Demi menghidupkan keluarga, kakek Warno (70) rela merantau ke pulau Sumatera, tepat di kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, untuk bekerja sebagai tukang penggali tanah jaringan telekomunikasi yang berada di tepi jalan provinsi daerah Gunung Pasir Muaradua.
Kakek Warno saat dibincangi, mengaku berasal pulau jawa tepatnya Kabupaten Berebes serta saat ini merantau Ke OKUS bekerja menggali tanah untuk menghidupi anak istrinya yang tinggal di Pulau jawa.
Kendati pekerjaan yang dijalani cukup berat, ditambah usia yang tidak lagi muda, kakek warno mengaku tetap terpaksa harus bekerja keras banting tulang demi bisa menafkahi atau menghidupi diri serta anak istrinya.
Kakek warno beralasan sulitnya mencari pekerjaan menjadi alasan dirinya memilih menjadi pekerja sebagai penggali tanah meski di rasakan cukup berat apalagi usianya saat ini tidak lagi muda.
“Harus bagaimana lagi mas, untuk mencari pekerjaan yang lainnya saat ini termasuk susah, sementara anak istri di pulau jawa butuh makan,” curhat Kakek Warno.
Dikatakannya, hasil yang di dapatkan dalam menggali tanah perharinya tidaklah menentu.
“Tergantung lokasi serta tekstur tanah yang di gali, jika lokasi tanahnya lembut bisa dapat beberapa lubang dalam perharinya.
“Dan jika lokasi tanahnya keras dapat satu lubangpun agak cukup sulit,” ujarnya.
Menurutnya dari hasil bekerja selama menggali tanah yang telah di jalaninya beberapa tahun ini di berbagai daerah berkisar 1 atau 2 juta yang dibawa ke pulau jawa untuk anak istrinya, bahkan terkadang hasil yang di dapatkan hanya cukup untuk ongkos pulang ke pulau jawa. (Dik)