Kades Teluk Limau Diduga Tidak Transparan Terkait Penggunaan ADD

waktu baca 3 menit
Minggu, 17 Jan 2021 22:05 0 317 Admin Pelita

Muara Enim, Pelita Sumsel –  Masyarakat Desa Teluk Limau Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim kini mulai habis kesabarannya terhadap kinerja seorang Kepala Desa (Kades) yang diduga tidak transparan dalam pengunaan Anggaran Dana Desa (ADD) pada Tahun 2020 lalu. Pasalnya, habis kesabaran dari warga Teluk Limau terhadap Kades nya itu karena selama Kades menjabat terlihat minimnya pembangunan fisik dari sumber Dana Desa (DD), pada Tahun 2020, namun mirisnya justru pada ADD Tahun 2020 pembangunan hanya sebuah pagar Desa yang sampai bernilai Rp. 900 juta.

“Ya, kita lihat saja dilapangan pak Wartawan pembangunan berupa pagar desa bisa mencapai Rp. 900 juta di Teluk Limau ini, ” ujar Jojo nama samaran warga Teluk Limau yang tidak mau namanya ditulis itu pada awak media. (16/01).  Dikatakannya, tidak banyak yang dirasakan oleh masyarakat terkait penggunaan anggaran dana desa selama Kades M. Amin menjabat Kades Teluk Limau ini dan begitu tidak transfaran terkait peengelolaan DD sehingga disinyalir akan beresiko dugaan penyelewengan anggaran.

“Ya, kalau di desa ini (Teluk Limau) rasanya tidak sesuai, dengan pembangunan fisik yang minim, meskipun sudah dipotong BLT DD,”, “Pembangunan fisik hanya berupa bangunan pagar kantor kades, bisa dilihat sendiri,” ungkap salah satu warga Teluk Limau (sebut saja Jojo -red) kala diwawancarai awak media Itu.

Menurut Jojo lagi, yang mengatakan bahwa saat pembagian BLT DD beberapa waktu lalu pun sebenarnya sudah mengundang polemik. Dimana warga sudah sempat melakukan aksi demo, terkait pembagian BLT DD yang diduga tidak tepat sasaran.

“Nah, pada beberapa waktu lalu, saat pembagian BLT DD, warga Teluk Limau sempat melakukan aksi demonstrasi, dikarenakan pembangian BLT DD tidak sesuai, jangan sampai hal demikian terulang kembali,”, tambahnya.

Hal senada juga dikatakan Nini (bukan nama sebenarnya), menurutnya salah satu bangunan di desa Teluk Limau sudah dilaporkan oleh salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM),  namun ia tak mengetahui sudah sampai mana laporan LSM kepihak penegak hukum tersebut.

“Beberapa waktu lalu, bangunan di desa ini pernah dipermasalahkan dan dilaporkan oleh LSM, tapi kurang tahu laporannya sudah sampai sejauh mana,”, terangnya, “menurut informasi, berkasnya sudah di Kejari Muara Enim.”, tutupnya pada awak media.

Sementara itu, saat awak media  mengunjungi kediaman Kades, M Amin, guna mengonfirmasi perihal keluhan warga, Kades tak bisa ditemui, padahal menurut keterangan warga sekitar, kades sedang berada di rumah. Hal ini diperkuat dengan kendaraannya berupa sepeda motor dan mobil yang terparkir lengkap di garasi rumahnya Itu.

Dan setelah menunggu sekitar 15 menit lamanya serta dibantu oleh salah satu warga, akhirnya istri kades keluar dari rumah dan mengatakan kades sedang tidak ada di rumah. Ia juga sempat mempertanyakan maksud dari tujuan awak media berkunjung ke kediamannya.

“Kamu wartawan ya?,”, tanya istri kades tersebut. “Tujuan datang kesini ada apa ya? Apakah suami saya ada masalah?,”, lanjut istrinya, yang kemudian masuk ke dalam rumah dan mengatakan akan menghubungi suaminya terlebih dahulu.

Namun setelah ditunggu sekitar 30 menit lamanya, istri kades tersebut, tidak lagi keluar dari rumahnya dan terkesan acuh dengan kehadiran para awak media. Lantaran tidak ada tanggapan, awak media pun pergi meninggalkan kediamannya.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi lanjutan terkait kabar tersebut, lantaran saat dihubungi via telepon selulernya pun tidak ada jawaban, lantaran nomor hp sang Kades sedang tidak aktif.  (NVJ/Tim)

LAINNYA