Palembang, Pelita Sumsel -Awal tahun 2020 tepatnya bulan Maret dunia dilanda oleh pandemi virus covid-19 tak terkecuali Indonesia tidak terelakan oleh cepatnya penularan virus tersebut. sehingga pertumbuhan ekonomipun juga terganggu dengan adanya virus pandemi ini.
Berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi nasional terus dilakukan seperti bantuan tunai maupun bentuk stimulus permodalan. Salah satunya dibidang pertanian pemerintah membuat kebijakan pinjaman KUR tanpa anggunan dan bunga 6% pertahun, dana yang digelontorkan pun tak tanggung-tanggung mencapai angka 50 Triliun rupiah untuk provinsi Sumatera Selatan bantuan Dana sebesar 4.4 Triliun rupiah.
Ketua Bidang Eksternal Badko HMI Sumbagsel, Muhammad Hatta menilai Apa yang dilakukan pemerintah sudah sangat tepat untuk menjaga perekonomian nasional jangan sampai jatuh melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan disambut oleh pemerintah propinsi Sumatera Selatan dengan program menjaga perekonomian dengan Lokomotiv pertanian karena dinilai bidang pertanian sangat tidak berpengaruh dengan adanya virus covid 19 apalagi petani Padi, sangat tepat semangat merah putih yang dilakukan oleh pemerintah hari ini dalam rangka menjaga perekonomian nasional .
“Tetapi semangat tersebut tidak terjadi di instansi perbankan hari ini, malahan berbanding terbalik sangat banyak petani yang butuh akses permodalan saat ini tidak direspon dengan cepat oleh pihak perbankan, terbukti laporan OJK wilayah Sumatera bagian Selatan per September 2020, Bahkan Himpunan Bank Milik Negara (
“Harapannya di tahun depan 2021 Perbankan dapat lebih responsif dalam segi pembiayaan bagi petani, semua administrasi agar dipermudahkan agar petani dapat mengajukan pinjaman kredit dengan cepat. Tidak usah ragu petani sudah banyak mendapat jaminan baik dari pemerintah maupun dari swasta karena yakinlah semangatnya sama merah putih dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi nasional,” pungkanya (YFR)