Gambar_Langit Gambar_Langit

HD Janjikan Rehab Gedung PWI Lebih Modern

waktu baca 4 menit
Sabtu, 7 Nov 2020 18:08 0 178 Admin Pelita

#Walau Libur, Gubernur Tetap Hadiri Maulid Nabi di PWI

 

Palembang, Pelita Sumsel –  Dalam suasana libur kerja dan di tengah padatnya agenda, Gubernur Sumsel H Herman Deru (HD), sengaja menyempatkan diri menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di kantor PWI Sumsel, Jalan Supeno No 11 Palembang, Sabtu (7/11). Kehadiran Deru begitu mengejutkan dan membanggakan wartawan di Sumsel, terutama pers dan media di Sumsel.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini diselenggaraka internal anggota PWI Sumse, Pengurus PWI Sumsel Peduli dan IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia) Sumsel, sementara dari pihak luar hanya mengundang Gubernur Sumsel.

Di awal sambutannya, Gubernur merasakan seperti ada pesan yang menyelimuti pikirannya. Menurut Gubernur begitu datang ke kantor PWI, listriknya mati. “Perlu dibantu genset ke kantor PWI Sumsel,” ujar HD. Bahkan di tengah sambutannya dengan melihat kondisi kantor PWI saat ini, Gubenur memanggil Kadis PU agar membantu merehab gedung PWI saat ini.

Gubernur Sumsel ini juga berjanji akan merehab kantor PWI yang menurutnya adalah heritage, yang dilindungi karena peninggalan bangunan zaman Belanda. “Bentuk bangunannya jangan diubah hanya memperbaiki saja,” ujar Gubernur disambut tepuk tangan peserta.

Selain membantu rehab kantor PWI Sumsel, ia juga membantu empat (4) unit laptop dan keperluan sekretariat PWI Sumsel. Setelah menyampaikan sambutan, Deru berkenan menandatangani backdrop Kedai Ngopi Cow (Ngobrol Pinter Caro Wartawan ) di halaman kantor PWI Sumsel, dan bahkan HD berkenan melihat kondisi gedung PWI yang belum pernah direhab ini. Deru bahkan melihat ruang per ruang di kantor PWI.

HD berfoto bersama Pengurus PWI Sumsel usai tinjau langsung Kantor PWI Sumsel, Sabtu (07/11)

Dalam sambutannya, Deru menyampaikan salut dengan PWI Sumsel yang menggagas menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW, karena acara seperti ini sangat penting kaitan dengan kehidupan beragama yang kita anut. Deru juga menyampaikan kisah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Berkaitan dengan pers, Deru tergelitik terkait dengan penggunaan kata diduga. “Kadang-kadang kata diduga dalam berita, masih perlu pengecekan kebenarannya. Deru juga menyinggung terkait dengan banyak media online,” tuturnya.

HD meminta agar media media berperan dan bekerja sesuai kompetensi serta patuh terhadap kode etik jurnalistik. Ia juga berpesan agar media koran agar tetap ada, karena media koran tetap memiliki kelebihan bagi konsumen atau pembaca. Karena koran menjadi dokumen yang bisa dikliping.

Sementara Ketua PWI Sumsel Firdaus Komar mengakui sangat surprise (terkejut) dengan kehadiran Pak Gubernur ke kantor PWI. Wartawan di Sumsel mengaku bangga atas kepedulian Gubernur dan mau datang ke kantor PWI Sumsel. Hubungan PWI Sumsel yang selama ini sudah terjalin dengan baik.

“Kehadiran Pak Gub di kantor PWI untuk menghadiri Maulid Nabi Muhammad sungguh tindakan luar biasa, dan penghargaan ke Pak Gub sebagai kepada daerah yang peduli pers dan PWI ini dibuktikan dengan hadir langsung ke kantor PWI, walaupun di tengah hujan deras.

Firko, sapaan akrabnya menyampaikan terima kasih atas perhatian besar kepada PWI Sumsel. Kepada seluruh pengurus serta anggota yang telah aktif dalam kegaitan PWI, Firdaus mengucapkan terima kasih. Kegiatan digelar PWI Peduli dan IKWI PWI Sumsel ini atas gotong royong dari seluruh PWI bisa kita selenggarakan. “Semoga ke depan PWI makin maju dan masyarakat Sumsel dalam keadaan sehat dan bahagia, serta dalam lindungan Allah SWT,” tutup Firdaus.

Ustadz Muhammad Irwan Yunus memberikan tausyiah saat peringatan Maulid Nabi Muhammad di Kantor PWI Sumsel

Sementara itu Ustadz Muhammad Irwan Yunus, dalam tausyiahnya dengan tema “Meneladani Ahlak Rasullullah” mengingatkan jemaah agar dalam menjalan kehidupan sehari hari dapat meneladani sifat sifat Rosul. Ustadz Irwan mencontohkan kisah Rasul yang setiap dalam perjalanan ke Masjid, selalu diludahi oleh orang yang tidak suka Rasul. Suatu saat tidak ada lagi orang yang biasa meludahi Rasul saat melewati perjalanan ke masjid.

“Apa yang dilakukan Rasul, beliau mencari informasi keberadaan dia, dan ternyata dalam keadaan sakit,” ujar Ustadz Irwan. Rasul lah orang yang pertama menenggoknya dan saat itu juga tergerak orang yang biasa meludahi Rasul, bersyahadat dan masuk Islam. (jea)

LAINNYA