Sekayu, Pelita Sumsel – Bupati H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA melalui Sekretaris Daerah Drs H Apriyadi MSi hadir Sebagai Panelis pada Webinar “Investasi untuk Daya Saing Saatnya Daerah Jemput Bola”, Kamis (22/10/2020) di ruang rapat Sekda Muba.
Dalam kesempatan, Sekda Apriyadi menyampaikan bahwa inovasi dan strategi memanfaatkan potensi investasi hijau di kabupaten Muba dengan program strategis menjemput bola yaitu salah satunya dengan mengelola komoditas kelapa sawit dan komoditas karet.
“Mengenai peluang dan tantangan, Saya satu pendapat bahwa daerah memerlukan hilirisasi terhadap potensi potensi yang ada, untuk hilirisasinya adalah inovasi, salah satunya yang sudah kami lakukan di Kabupaten Musi Banyuasin walaupun ditengah pandemi COVID-19 ini kita tetap laksanakan yaitu salah satunya komoditas sawit dengan luasnya sebesar 182.463 Ha dan begitu juga dengan karet luasnya sebesar 337.052 Ha,”terangnya.
Menurut keterangan Apriyadi, potensi kebun kelapa sawit ini sangat besar begitu dengan karet. Nah kalau sawit ini mayoritas besar dikuasai oleh perusahaan, sedangkan karet mayoritasnya besarnya dikelola oleh masyarakat.
“Nah dua komoditas ini yang akan kita kembangkan nantinya. Komunitas pertama yang akan dilakukan oleh pemerintah yaitu sawit yaitu melaksanakan Industri Bio Hydrocarbon sebagai energi terbarukan untuk mengatasi tantangan di sektor kelapa sawit,”ucapnya.
Estimasi Bio-Hydrocarbon di Muba akan menghasilkan Bio Gasoline (425.258ton), Bio Diesel (340. 206 ton), dan akan menghasilkan avtur sebanyak 425.258 ton. “Terkait progres Implementasi pembangunan pabrik IVO di Muba sendiri yaitu survei kerjasama PKS PTPN 7 dan BSS untuk pengelolaan TBS KUD periode Mei 2020 sampai dengan pembangunan PKS baru selesai.
Selanjutnya, hasil produksi IVO low FFA ditargetkan dapat digunakan oleh Pertamina Plaju diawal tahun 2022. “Rencana pembangunan POM- J baru pertama pada akhir tahun 2020, selanjutnya rencana pembiayaan diharapkan dari BPDKS/BUMD, Privat dan KUD, terakhir lokasi salah satunya yaitu akuisisi atau kerjasama dengan PTPN 7 di Kecamatan Sungai Lilin. Selain itu, menggunakan areal baru di Sungai Lilin atau Keluang yang berdekatan dengan lokasi PSR,”terang Apriyadi.
Tidak hanya itu, lanjut Apriyadi Muba juga memiliki inovasi pengembangan dan implementasi teknologi aspal karet berbasis lateks. Terakhir, Apriyadi diterangkannya bahwa Kabupaten Muba juga memperdayakan para ibu-ibu di Kabupaten Muba tepatnya di Desa Toman dalam menjumput bahan pakaian eco fashion khas asal Kabupaten Muba yang terbuat dari Gambo (Gambir) dan tumbuhan Gambir atau Gambo ini sendiri hanya ada di Desa Toman.
Dari sekilas penjelasan Apriyadi, sejumlah penelis webinar salah satunya Herry Rambe Direktur Indonesia Investasi Promotion Central sangat mengapresiasi dan mensupport yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Muba dalam mengembangkan inovasi karet dan sawit dalam meningkatkan perekonomian dan mensejahterakan masyarakat Muba.(Rill/RN)