Paslon Ramah Bearti Programkan Rumah Tahfiz Setiap Desa di Mura

waktu baca 2 menit
Selasa, 13 Okt 2020 18:37 0 190 Admin Pelita

Musirawas, Pelita Sumsel – Kabupaten Musi Rawas dikenal dengan masyarakatnya yang religius. Bahkan sebelumnya, saat kepemimpinan Bupati H Ridwan Mukti digaungkan konsep Mura Darussalam.

Hal itu pula yang akan dilakukan Hj Ratna Machmud-Hj Suwarti jika terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati periode mendatang. Mereka tak hanya menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur semata tapi juga membangun dari sisi keagamaan.

Salah satu program yang ditawarkan pasangan Ramah Berarti yakni membangun rumah tahfiz disetiap desa dalam wilayah Kabupaten Mura.

Tak hanya ingin menyiapkan para santri, Ramah Berarti juga akan membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dengan prioritas dari sisi keagamaan. Bentuknya membantu pendidikan di Ponpes minimal Rp 10 Miliar per tahun.

Program ini dimaksud untuk memfasilitasi pesantren mengembangkan keterampilan para santri, sehingga para santri tak hanya punya kemampuan dalam syi’ar Islam yang madani, tapi juga mampu menjadi enterpreneur dalam mengembangkan ekonomi syari’ah dan jauh dari praktik “riba”.

Selain itu Ramah Berarti juga memprogramkan pembangunan fasilitas dan kegiatan keagamaan, terutama masjid, dengan alokasi dana minimal Rp 10 Miliar pertahun.

Kegiatan ini dijelaskan Ratna Machmud bertujuan untuk memakmurkan masjid dengan gerakan cinta masjid dan menjadikan masjid sebagai kegiatan ibadah secara komprehensif.

“Sudah saatnya kita membumikan Al Quran dengan program-program keagamaan. Untuk mencetak para hafiz dan hafizah handal selain membentuk rumah Tahfiz Quran, honor guru ngaji pun harus ditingkatkan. Jika selama ini honor guru ngaji hanya Rp 250 ribu perbulan maka di kepemimpinan saya kelak akan saya tingkatkan menjadi Rp 1 juta perbulan,” jelas Ratna.

Ditambahkan Ratna Kabupaten Mura harus mampu bersaing dengan kabupaten/kota lain dalam segala bidang tak terkecuali dalam hal keagamaan.

“Menjadikan generasi penerus bangsa sebagai manusia yang pintar tak cukup, namun yang lebih penting membekalinya dengan akhlak yang baik.Agar ketika mereka berperan dalam pembangunan jauh dari tindakan-tindakan negatif,” pungkasnya. (wito/rls)

LAINNYA