#Perusahaan Bantah Pungut Uang Pencaker
Muara Enim, Pelita Sumsel – Manajemen PT Semesta Mitra Sejahtera (PT SMS) menyayangkan oknum kades Sukamenang yang melakukan dugaan pungutan uang dari para Pencari Kerja (pencaker ) di PT SMS. Hal ini disampaikan Manager PT SMS Yudi melalui koordinator lapangan (korlap) PT SMS , Rudi saat dikonfrmasi Tim Pelita Sumsel, Rabu (07/10).
Rudi menegaskan bahwa pihak perekrutan calon tenaga kerja PT SMS tidak ada pungutan dalam bentuk uang.
“Ya, tentunya kami sangat menyayangkan jika dugaan itu benar adanya dan kami selaku pihak PT SMS tidak seperti itu dan tetap sesuai aturan dalam menerima lamaran maupun bagi para karyawan PT SMS,” katanya.
Lanjutnya, pelamar kerja yang diterima pihaknya harus melalui masa uji coba (training) dan mematuhi prosedur manajemen perusahaan serta kualitas keterampilan (skill) yang diutamakan bagi para pekerja di PT SMS ini.
“Memang kita prioritaskan bagi pekerja untuk wilayah ring 1 sebaiknya untuk dlkaryakan,namun kita membantah tegas jika perusahaan kami ada dugaan seperti menerima uang dan itu tidak benar dan memang tidak ada seperti itu,” ungkap Korlap PT SMS Rudi..
Dikatakan, bahwa hubungan baik dengan Kepala Desa Sukamenang hanya sebatas kordinasi izin atas aktivitas perusahaan karena masuk wilayah Desa Sukamenang tersebut, namun terkait adanya informasi maupun dugaan bahwa PT SMS bermain mata dengan pihak-pihak tertentu dalam hal dugaan pungutan uang dari pencaker itu tidak benar.
“Ya, yang jelas dari PT SMS tidak ada pungutan biaya terhadap pelamar kerja dan itu yang kami sayangkan kenapa Kades seperti itu,” tegas Manager PT SMS Yudi melalui Korlap PT SMS Rudi saat dikonfirmasi media ini.
Setelah sebelumya mencuat kabar dari para dugaan korban pungutan uang dari oknum Kades FRS terhadap para pencari kerja yaitu warga Desa Tambangan Kelekar Saryana dan Irmayana yang masing masing mereka memberikan uang 6 juta rupiah kepada diduga perantara oknum Kades yaitu Dariyah (45).
Berdasarkan informasi yang didapat bahwa dugaan korban para pelamar kerja di PT SMS melalui oknum Kades FRS tersebut,disebut-sebut akan memberikan keterangan kepada sejumlah media terkait kronologi pemberian uang dan lamaran kerja kepada oknum Kades FRS , yang hingga saat ini oknum Kades tersebut, sangat sulit ditemui dan dihubungi karena diduga ia (red. Kades Tambangan) sudah jarang masuk Kantor Desa Sukamenang, begitu pun saat menyambangi di kediaamannya itu terlihat rumah FRS tertutup dan sepi . (NVJ)