Kendal, Pelita Sumsel – Raut wajah masyarakat Sendang Kulon, di Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal tampak sumringah. Dia gembira menyaksikan jalan di kampungnya yang dulu jelek kalau lewat dan sekarang sudah ada pembangunan di sana.
Keceriaan warga masyarakat itu beralasan. Sejak dulu sampai sekarang, warga hanya mampu membangun dengan penambalan dengan menggunakan tanah padas saja. Kalaupun hujan itupun sangat becek dan licin sehingga warga banyak yang putar balik ke arah jalan lain.
Sejak itu, warga mengusulkan kepada aparat desa setempat untuk di bangun jalan betonisasi melalui program TMMD karena rakyat merasa lebih dekat dengan TNI.
Pada awal melakukan survey lokasi kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 109 Tahun 2020 di Desa Sendang Kulon. Pengerasan jalan dengan betonisasi menjadi salah satu target program itu. Kepala Desa, tokoh masyarakat dan warga sempat ragu-ragu menanggapi rencana itu. Pasalnya warga hanya punya tenaga dan tanpa modal finansial.
Namun, kekhawatiran itu sirna ketika Komandan Distrik Militer (Dandim) 0715/Kendal, Letkol (Inf) Iman Widhiarto S.T memimpin Satgas TMMD ke lokasi kegiatan fisik TMMD.
Seluruh warga gembira menyambutnya. Kehadiran Satgas TMMD,ibarat dewa penolong. Keceriaan tampak sekali di desa Sendang Kulon, basis kegiatan TMMD. bersama Satgas TNI bahu-membahu mengecor jalan.
Satgas TNI dinilai kepala Desa H. Abdul Haris, memberi banyak nilai positif kepada warga. Kehadirannya mereka di kampung tak hanya menghadirkan kenangan baru di Kangkung, akan tetapi mereka meninggalkan pesan moral tak ternilai yakni semangat kerja keras, gotong-royong, kebersamaan dan solidaritas.
“Tidak terbayangkan sebelumnya. Ternyata pekerjaan yang besar dan seberat apapun bisa diselesaikan dengan gotong-royong,” ujar H Abdul Haris.
Kepala Desa Abdul Haris menyatakan terharu manakala menyaksikan kebersamaan prajurit TNI dan warga. Kedekatan dan keakraban telah menjauhkan jarak dan cara pandang masyarakat terhadap korps berbaju loreng yang dianggap angker dan kasar. (AW)