Palembang, Pelita- Sumsel – Ketua Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golongan Karya (DPD Golkar) Sumatra Selatan, Dodi Reza Alex merasa kecewa ada oknum Partainya yang berinisial DN yang terjerat kasus narkotika.
“Sangat saya sayangkan ada oknum yang terjerat kasus narkotika. Apa lagi politisi Golkar yang menjadi anggota DPRD Palembang itu merupakan kader termuda,” ujarnya, Selasa (22/9/2020).
Selain merasa prihatin, dirinya menilai tertangkapnya satu kader Golkar itu dianggap telah mencoreng Partai Golkar. “Bahkan dianggap suatu kejahatan luar biasa, dan partai pun tidak bisa mentolerir. Pasti akan kita pecat,”terangnya.
Oknum anggota DPRD Palembang berinisial DN, ditangkap saat menuju tempat usaha sekaligus lokasi penyimpanan sabu di sebuah ruko di kawasan 26 Ilir Palembang. Dari penggeledahan, tim gabungan menemukan lima kilogram sabu dan 30.000 ekstasi. Doni tak sendiri, dua wanita dan tiga pria yang ikut digiring.
“Saat ini yang bersangkutan telah kita nonaktifkan sebagai anggota Partai Golkar, sambil menunggu proses hukumnya berlangsung,” ujar dia.
Doni baru pertama kali mengikuti ajang pemilihan legislatif (Pileg) pada 2019-2024. Ia berhasil meraih 5.232 suara dari daerah pilih (Dapil) 1 yakni Bukit Kecil, Ilir Barat I, Ilir Barat II, dan Gandus.
“Oknum tersebut pasti akan segera diganti atau PAW, jika bersalah (Inkrah),” ujar Dodi.
Terakhir, Dodi telah berkoordinasi kepada seluruh anggota partai Golkar di Sumsel agar selektif mengkader anggota muda. Dirinya berharap tidak akan kecolongan seperti saat ini.
“Tentunya Golkar akan lebih selektif memilih kader,” jelas dia.
Seketaris Partai Golkar Sumsel, Herpanto, memastikan pihaknya tidak memberi pendampingan apalagi bantuan hukum terhadap Doni. Menurutnya, Doni yang tertangkap BNN karena menjadi bandar sabu sudah mencoreng Partai Golkar.
“Kami tidak bakal beri bantuan hukum karena mencoreng nama baik partai. Sambil menunggu putusan, kami akan memberikan sanksi,” tukasnya.(Ron)