Palembang, Pelita Sumsel – Komandan Korem (Danrem) 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraj S.IP, S.Sos melaksanakan komunikasi sosial (komsos) bersama komponen masyarakat di wilayah Korem 044/Gapo, Selasa (8/09).
Kegiatan komsos yang digelar di Balai Prajurit Makorem 044/Gapo merupakan kegiatan pembinaan komunikasi AGHT (ancaman , gangguan, hambatan dan tantangan) cegah konflik sosial di wilayah Korem 044/Gapo dengan tema “Peran Seluruh Komponen Masyarakat dan Pemerintah dalam mengantisipasi dan mengatasi AGHT guna mencegah konflik sosial” yang diikuti lebih kurang 150 masyarakat.
Hadir dalam kegiatan komsos tersebut, Danrem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji S.IP, S.Sos, Kolonel Inf Asward Ketua Tim dari SINTELAD, Para Kasi Korem 044/Gapo
Dra Kelly Mariana ketua KPU Prov. Sumsel, Kaban Kesbangpol Prov. Sumsel yang diwakili M.Ali.Amin Spd. Sd. Msi, Fatkurohman sebagai moderator.
Dalam Sambutannya Danrem 044/Gapo Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji S.IP, S.Sos
mengatakan, mencermati perkembangan kehidupan masyarakat pada abad ke XXI ini.
Brigjen Tni Jauhari Agus Suraji SIP SSos mengatakan, ditandai dengan semakin tingginya mobilitas manusia baik antar daerah , maupun antar negara sehingga proses migrasi demikian cepat mendorong terjadi percepatan perubahan karakter, komposisi penduduk dan perubahan suatu bangsa.
“Berkaitan dengan ini , maka perlu adanya pembinaan komunikasi kepada masyarakat / jaring intelijen secara terencana dan berlanjut untuk mengantisipasi ancaman , gangguan , hambatan dan tantangan yang akan timbul di wilayah Provinsi Sumatera Selatan melalui deteksi dini atau cegah dini lebih awal,” ujar Danrem.
Sementara sambutan Assintel Kasad Mayjen Tni Teguh Arif Indratmoko yang diwakili oleh ketua Tim Kolonel Inf Asward, negara yang memiliki keanekaragaman suku, agama, ras dan budaya pada bangsa yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kondisi tersebut dapat membawa dampak bagi kehidupan masyarakat apabila terdapat ketimpangan pembangunan kesenjangan sosial dan ekonomi serta tidak adanya dinamika kehidupan politik sejak proklamasi kemerdekaan dari ancaman yang membahayakan keamanan nasional mulai dari pemberontakan, separatisme, terorisme nasional yang mengakibatkan terganggunya stabilitas keamanan bangsa,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, transisi demokrasi dalam tatanan dunia yang semakin terbuka mengakibatkan dinamika sosial termasuk kondisi tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang baik dalam mengatasi keamanan yang baik dan kondusif tetap terjaga serangkaian kegiatan yang dilakukan secara sistematis dan terencana dalam kelas yang baik sebelum pada saat maupun sesudah terjadinya konflik yang mencakup tentang ketika dan pemulihan pasca konflik dalam masyarakat mengembangkan sistem peringatan dini yang baik. (jea/rls)