Bangga, 3 Siswa SMA 17 Lulus Akpol 2020

waktu baca 6 menit
Rabu, 2 Sep 2020 21:13 0 383 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – Menjadi taruna Akpol mempunyai kebanggaan tersendiri .Mengapa karena sistem seleksi masuk taruna Akpol yang sangat kompetitif. Dari puluhan ribu orang yang mendaftar se-Indonesia. 

Pada tanggal 27 Agustus 2020 berdasarkan keputusan kepala kepolisian Republik Indonesia NO.:Kep 1727/VIII/2020 ditetapkan peserta seleksi calon  taruna yang lulus untuk tahun anggaran 2020 berjumlah 251 taruna – taruni  terdiri atas 219 taruna dan 32 taruni. 

Seleksi yang panjang melalui lebih 20 tahapan seleksi dengan sebagian besar sistem gugur karena pemeriksaan dan ujian dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan lulusan yang terbaik. Calon taruna tidak hanya prima dalam akademik, jasmani, psikologi, sehat jiwa raga,mental ideologi atau mental kepribadian serta mempunyai wawasan yang luas. 

Jangan pernah bermimpi melewati ujian dan seleksi tanpa persiapan yang matang baik dan terarah karena sistem perekrutan dan penyeleksian dilakukan secara terbuka dan akuntabel. Kesungguhan dan keseriusan dalam berusaha akan mengantarkan menjadi taruna Akpol. 

Seperti yang dialami 3 siswa terbaik SMA Plus Negeri 17 Palembang yakni  Daffa Sava Pradana, Rachmat Giri Raharja, dan Dandi Fernando. Mereka terpilih menjadi taruna Akpol tahun angaran 2020. 

“Berita ini  tentu sangat membanggakan sekolah mereka selaku  kepala sekolah.Sebagai kepala sekolah, saya sangat bersyukur dan terharu atas prestasi luar biasa dari anak-anak. Dalam catatan sejarah sejak berdirinya SMA Plus Negeri 17 Palembang pada tahun 1997, baru kali ini bisa memecahkan rekor yaitu 3 (tiga) orang alumni berhasil lulus seleksi Taruna AKPOL tahun 2020,” ungkap Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang. Dr. Parmin ,S.Pd.,M.M. kepada awak media 

Menurut informasi, dari 8 orang calon peserta yang lulus seleksi tingkat Polda Sumatera Selatan terdiri dari 6 orang calon laki-laki dan 2 orang calon perempuan. Peserta laki-laki yang berjumlah 6 orang tersebut 3 diantaranya berasal dari SMA Plus Negeri 17 Palembang.

“Secara khusus saya mengucapkan banyak terima kasih dan memberi pernghargaan yang tinggi kepada seluruh guru dan pegawai serta orang tua yang telah melaksanakan tugas dengan penuh keikhlasan dan profesional terutama dalam pendidikan karakter dan dsiplin sehingga berdampak besar kepada peserta didik. Ini juga menunjukkan bahwa SMA Plus Negeri 17 Palembang mampu bersaing dengan sekolah terbaik se Indonesia. Terkhusus kepada 3 (tiga) orang tersebut. Semoga di masa yang akan datang kualitas pembelajaran secara holistik di SMA Plus Negeri 17 Palembang dapat lebih ditingkatkan,” jelasnya

“Kepada peserta didik yang berhasil lulus dalam Seleksi Calon Taruna AKPOL saya berpesan agar dapat menjaga nama baik sekolah serta belajar lebih rajin dan disiplin dalam mengikuti pendidikan karena Ananda baru akan memulai sebuah kehidupan yang baru sebagai Taruna AKPOL yang tentu sangat kompetitif dan menuntut perjuangan yang lebih berat. Saya juga berpesan kepada ananda bertiga agar selalu ingat almamater, selalu ingat dan hormat kepada guru, serta selalu membina adik-adik kelasnya supaya sukses seperti ananda . Paling tidak adik-adik kelasnya  juga berhasil menjadi taruna Akpol untuk tahun depan,’  ujarnya.

Sementara itu rasa haru, bangga ,dan senang  diungkapkan juga oleh orangtua Daffa Sava Pradana yakni Fredi Satriawan STdan Dr Andriani, ST MT. Mereka tidak menyangka anak mereka diterima di Akpol.

” Daffa yang merupakan putra pertama dari 2 bersaudara ini mempersiapkan diri untuk mengikuti tes Akpol dengan melakukan mulai dari latihan fisik,akademik,psikologi, mental ideologi ,mempelajari soal UTBK, dan latihan TOEFL yang dilakukan Daffa dengan serius ,disiplin, dan terjadwal supaya mendapatkan nilai terbaik saat tes Akpol  baik didaerah Sumatera Selatan maupun tes pusat di Semarang,” cerita orang tua Daffa.

Daffa  yang hobby  olahraga,.bermain gitar, dan menggambar komik ini kalau ditanya soal prestasi dan keaktifan selama di sekolah jangan diragukan lagi karena Daffa selalu mendapat juara umum mulai dari kelas X sampai kels XII dan di SMA Plus Negeri 17. 

“Daffa juga pernah menjabat ketua OSIS  tahun pelajaran 2018/2019.Orangtuanya  juga berharap semoga Daffa dapat mengikuti pendidikan di Akademi Kepolisian dengan lancar tanpa hambatan sesuai yang diinginkan Daffa yang ingin menjadi  pemimpin  yang amanah,bersih, dan bertanggung jawab sehingga dapat meningkatkat harkat dan martabat bangsa” katanya.

Hal ini juga dirasakan oleh orang tua  Racmat Giri Raharja yakni  Kompol  Drs. Benny, S.H.,M.H. dengan ibu Hj. Nerlita  yang merasa bangga karena  Rachmat Giri Raharja  diterima di Akpol yang kelak akan menjadi aparat kepolisian seperti dirinya. Giri  merupakan anak ke-4 dari  4  bersaudara yang lahir di Metro Lampung 23 Maret 2002 ini  memiliki disiplin dan kemauan yang tinggi. 

“Ini terbukti ketika Giri ingin mendaftar menjadi taruna Akpol .Giri  sudah mempersiapkan diri dari kelas XI. Giri bersama ke2 orangtuanya sudah mulai menyusun strategi .Mulai dari mencari kategori apa yang dinilai dalam penyeleksian dan apa yang harus dipersiapkan,” tuturnya.

Setelah mengetahui semua itu.Giri yang hobby futsal dan sepak bola ini mulai membuat jadwal terencana baik dari latihan fisik ,akademis, dan tentunya tes psikologis serta melaksanakannya. Kalau latihan fisik kadang-kadang Giri berlatih langsung bersama ayahnya yang seorang aparat kepolisian yang bertugas di POLDA Sumsel ini  kadang  juga ayahnya minta tolong atlet lari  melatih Giri untuk lari sprintnya.

“Untuk persiapan akademik Giri mengikuti bimbingan belajar. Sedangkan untuk Bahasa Inggris Giri  mengikuti auttraining ke Jakarta dan Bandung karena untuk masuk Akpol harus TOEFL  450 Ke atas. Persiapan  dan perjuangan Giri yang maksimal tersebut rupanya tidak sia-sia bagi Giri yang taat beribadat dan selalu jadi imam di masjid ini lulus di Panda Sumsel bersama  bersama 7 orang lainnya. Setelah Giri mengikuti tes di panpus pusat Semarang dan ia pun dinyatakan lolos seleksi Akpol .Kabar gembira ini sangat mengharukan  dan menggembirakan keluarganya  terutama kedua orangtuanya,” ungkapnya.

Begitu juga  yang dialami orang tua Dandi Fernando yakni: Bapak Ipda Daniel,S.H.  dan Ibu Lir Irna yang tak henti-hentinya memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berterima kasih kepada bimbingan Bapak dan ibu guru  SMA Plus Negeri 17 Palembang atas keberhasilan putra tecintanya Dandi Fernando yang lolos sebagai taruna Akpol Tahun Anggaran 2020.Kedua orangtuanya tidak dapat menyembunyikan rasa bangga bercampur haru setelah panitia seleksi pusat mengumumkan hasil seleksi akhir yang menjadi penentuan bagi masa depan 251 taruna Akpol pada hari Kamis 28 Agustus 2020. 

Orangtuanya juga  mengungkapkan pengalaman pribadi Dandi Fernando ketika ia menceritakan keinginannya untuk mendaftar Akpol, Ia sangat mendukung keinginan Dandi  karena kebetulan juga  juga  ia seorang aparat kepolisian yang bertugas di POLRESTABES Palembang. Kemudian Dandi  ini mulai mengikuti latihan akademik dan psikologi secara privat. Selain itu Dandi yang hobby Belajar dan olahraga   ini latihan jasmani seperti:renang, lari, situp,push up,dll.

“Dan 1 bulan sebelum pendaftaran Dandi  mengikuti medical chek up untuk mengetahui ada tidaknya kekurangan atau penyakit yang diderita.Persiapan Dandi yang lahir di Palembang, 23 Juli 2002 ini  memang cukup matang   karena dari kelas XI dia sudah menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai tes. Mulai dari tes ditingkat Panda sampai tingkat pansus Semarang.  Apalagi saat tes Panda Sumsel pada tes akademik suatu prestasi yang membanggakan  bagi Dandi karena ia menempati rangking ke-2,” katanya.

Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena selama bersekolah di SMA Plus Negeri 17 , Dandi selalu rangking 3 besar di kelasnya. Alhamdulillah semua seleksi bisa dilewati  Dandi  Fernando dengan hasil yang baik. Semua itu tentu tidak lepas dari  doa   kedua orangtuanya agar  Dandi  diberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap  tahapan seleksi. Ujar ayah Dandi.Itulah 3 siswa  terbaik SMA Plus Negeri 17 Palembang yang sangat membanggakan.

Mereka berusaha menggapai mimpi dan cita-citanya dengan doa, perjuangan, kerja keras,dan disiplin yang tinggi karena tanpa usaha dan perjuangan yang gigih, sebuah mimpi dan cita-cita tidak dapat diwujudkan. (jea/rls)

LAINNYA