Palembang, Pelita Sumsel – Ada tujuh daerah tingkat II di Propinsi Sumatera Selatan yang sebentar lagi akan mengadakan Pilkada serentak. Tujuh Kabupaten yang mengadakan pesta demokrasi tersebut meliputi Kabupaten Ogan Ilir (OI), Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara), Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, dan OKU Timur.
Menurut Ketua Lembaga Survei Demokrasi (LSD), Muhammad Faizal S.Sos.I, M.Hum, ada beberapa point yang diperhatikan oleh pihaknya, yaitu proses demokrasi dalam Pilkada dan keamanan suatu wilayah.
“sehebat apapun proses demokrasinya kalau harus mengorbankan darah dan nyawa rakyat, maka proses demokrasi itu seperti sia sia. Menurut saya, keamanan rakyat adalah yang paling utama yang harus diperhatikan. Ambisi berlebihan para calon serta demokrasi yang tersumbat, yang biasa menjadi penyebab chaosnya suatu wilayah pada saat Pilkada,”jelas kandidat Doktor di bidang pendidikan ini.
“Di Sumatera Selatan secara teritorial ada dua wilayah besar yang bersamaan melaksanakan Pilkada. Yaitu wilayah OKU Raya yang meliputi tiga Kabupaten, yaitu OKU Induk, OKU Timur dan OKU Selatan. Sementara satu terotorial lainnya adalah wilayah Pali, Muratara dan Musi Rawas. Tensi dua wilayah teritorial ini harus diwaspadai saat pelaksanaan Pilkada oleh pihak keamanan,karena gesekan di suatu wilayah mudah menjalar di wilayah lainnya yang berdekatan,”jelasnya.
Menurut Ketua Lembaga survei Demokrasi ini, pihaknya menyoroti secara khusus wilayah OKU Raya, karena kepemimpinan Sumsel bahkan Indonesia nanti, bisa ditentukan dari wilayah OKU Raya. OKU Raya sendiri terdiri dari Tiga Kabupaten, yang total mata pilihnya mencapai sekitar satu juta suara ini.
“Ada tiga kabupaten di wilayah OKU Raya dengan tingkat persaianganya cukup jomplang menurut survey kami. Wilayah OKU Selatan Popo Ali sepertinya tidak akan terbendung. Kalau Popo Ali dan pasangannya maju, siapapun lawannya seperti kotak kosong saja. Tidak akan ada perlawanan berarti,”kata Faizal.
Menurut survey yang dilakukan LSD, Popo Ali berhasil membuat OKU Selatan saat ini lebih maju dan rakyat cukup puas dengan kepemimpinannya. Pembangunan infrastruktur yang cukup masif, pola pendekatan kepemimpinan yang merakyat dan ketokohannya yang masih segar, membuat rakyat OKU Selatan akan tetap memilihnya di Pilkada yang akan datang. Sampai saat ini belum ada satupun tokoh yang terang-terangan menjadi rival Popo Ali
“ingat dia juga adalah keluarga Besar Muhtadin Serai, Bupati pertama OKU selatan yang sampai saat ini cukup disegani di OKU Selatan. Popo Ali adalah rising star kepemimpinan di sumatera selatan. Bisa saja rekor MURI Herman Deru dalam Pilkada 2010 – 2015 bisa ditumbangkanya. Pemanggilannya di KPK sebagai saksi kasus pengadaan barang dan jasa di Kementrian Agama pada tahun 2011 sepertinya kurang berpengaruh terhadap elektabilitasnya di OKU Selatan,”jelasnya.
“Ketokohan dan popularitas Herman Deru di OKU Raya tidak ada yang bisa mengimbangi, sampai saat Popo Ali muncul sebagai Bupati OKU Selatan. Siapapun tokoh dari luar OKU Raya yang akan maju dalam Pilkada Gubernur tahun 2023 harus mempertimbangkan Popo Ali sebagai pasangannya,”saran Faizal.
Kabupaten kedua yang kemungkinan Calon Petahana menang telak adalah Kabupaten OKU Induk. Sampai saat ini belum ada tokoh yang secara jor-joran mengkapanyekan diri maju melawan Kuryana Aziz sebagai calon Bupati.
“dari tingkat kepopuleran, sebenarnya Percha Leanpuri dan Edi Yusuf bisa mengimbangi kepopuleran Kuryana Azis. Mereka bisa saja mengalahkan Bupati petahana. Apalagi kalau kedua tokoh ini maju bersama. Kuryana bisa lengser. Namun ego politik Edi Yusuf dan Percha sepertinya akan membuat keduanya keberatan kalau hanya untuk dijadikan yang kedua. Tingkat kepuasan warga terhadap Bupati petahana OKU sebenarnya biasa-biasa saja. Namun kekalahan Percha Leanpuri pada Pilkada 2015 melawan Kuryana, akan membuat siapa saja turun ke gelanggang melawan Kuryana Azis berpikir ulang,”jelas Faizal.
“ada tokoh OKU yang sebenarnya digadang-gadang bisa masuk ke gelanggang petarungan politik tahun ini, yaitu Johan Anwar. Sayangnya sebelum maju menjadi calon Bupati, Johan Anwar ditangkap pihak Kepolisian karena terbukti melakukan korupsi pengadaan lahan kuburan dengan nilai 6 milyar lebih,”tambah Dosen STEBIS IGM ini.
Dari seluruh pertarungan politik di OKU Raya, bahkan di Sumatera Selatan, menurut Faizal, pertarungan sesungguhnya terjadi di Kabupaten OKU Timur. Ada tiga pasangan calon yang digadang-gadang maju dalam Pilkada langsung tahun ini. Para calon yang akan bertarung dalam Pilkada langsung ini ternyata masih dalam satu keluarga keluarga besar. Keluarga besar Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru.
“Pasangan pertama adalah Feri Antoni dan Melinda. Pasangan sangat diunggulkan menang, karena kombinasi antara Calon petahana Feri Antoni dan Melinda. Feri Antoni saat ini menjabat wakil bupati OKU Timur. Sementara Calon wakilnya, Melinda adalah saudara kandung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru,”kata Faizal.
“Feri sebagai wakil bupati jelas sudah mempunyai basis massa yang kuat. Sementara Melinda adalah mantan anggota legislatif yang juga punya basis massa yang besar. Posisinya sebagai saudara kandung Herman Deru cukup menguntungkannya, karena ketokohan Gubernur Sumatera Selatan di OKU Timur sangat diakui sekali,”jelasnya.
Pasangan kedua adalah Lanosin dan Yudha. Lanosin adalah adik kandung Herman Deru, sementara Yudha adalah anak kandung Bupati OKU Timur saat ini, Kholid Mawardi. Pasangan ini adalah rival seimbang Feri Antoni dan Melinda. Dari hasil survey kami di lapangan dan di medsos, pasangan ini memainkan isyu keduanya yang didukung oleh Herman Deru dan Kholid untuk mendongkrak popularitasnya. Keduanya adalah tokoh baru yang sebelumnya kurang dikenal di OKU Timur. Lanosin punya latar belakang PNS, sementara Yudha adalah Ketua KONI OKU Timur. Pasangan ini benar-benar mengandalkan nama besar Herman Deru dan Kholid Mawardi. Belum ada rekam jejak apa yang mereka perbuat di Kabupaten OKU Timur. Dukungan Bupati OKU Timur Kholid Mawardi sepertinya menjadi modal mereka untuk maju dalam pertarungan politik di OKU Timur. Pasangan lain harus waspada pada pasangan muda dan fresh ini,”terang Faizal.
Pasangan ketiga yang santer maju di Kabupaten OKU Timur adalah pasangan Ruslan Tamimi dan Herli Gunawan. Ruslan adalah tentara yang masih aktif bertugas, dengan pangkat Kolonel Infantri, sementara Herli adalah seorang dokter yang baru terpilih sebagai anggota DPRD OKU Timur. Pasangan ketiga ini muncul begitu saja dan tanpa disangka-sangka oleh warga OKU Timur.
“Tamimi sebelumnya kurang dikenal oleh masyarakat biasa di OKU Timur. Namun di satuan anggota TNI kiprahnya cukup baik. Sayangnya Ia tidak lama bertugas di territorial dan lebih di kenal di satuan. Sementara Herli adalah tokoh baru yang cukup dikenal di wilayah Belitang. Namun secara umum di seluruh wilayah OKU Timur Ia kurang dikenal. Bila mereka lebih awal mengenalkan diri, bisa saja pasangan Ruslan dan Herli bisa mengalahkan kedua pasangan lainnya,”jelas Faizal.
“Sebenarnya ada yang menjadi catatan khusus kami. Dari ketiga pasangan ini, siapapun yang terpilih menjadi Bupati dan Wakilnya, pemenangnya adalah Herman Deru, Gubernur Sumatera Selatan. Karena dalam semua pasangan terdapat saudaranya,”tegas Faizal.
“tapi patut diingat juga, bila terjadi gesekan dan persaingan antar saudara, Pilkada OKU Timur bisa menjadi seperti Palagan Padang Kurusetra. Tapi kita tidak tahu mana Pandawa mana Kurawa. Karena politik tidak ada hitam dan putih,”katanya.
Menurut Faizal apapun yang terjadi di OKU Timur nama besar Herman Deru sebagai pribadi dan jabatannya sebagai Gubernur akan tetap terbawa. Bila Ia dapat bermain cantik dan menjadi wasit yang adil di OKU Timur, maka namanya akan ikut harum bukan saja di OKU Timur tapi di wilayah Sumatera Selatan, bahkan Indonesia.
“Popularitas Herman Deru di tingkat Sumatera Selatan sampai saat ini masih belum ada yang menyaingi. Suara pemilihnya di OKU Raya juga masih bulat mendukungnya bila Ia kembali mencalonkan diri kembali menjadi[mm1] [mm2] [mm3] [mm4] [mm5] Gubernur Sumatera Selatan. Bahkan sebagian besar masyarakat ingin Ia berkiprah ke tingkat Nasional. Minimal menjadi orang nomor dua di Indonesia. Namun ingat juga, ada calon kuat dari OKU selatan yang siap mentas di Sumsel. Dan saya kira Dodi Alex Reza di Basemah, Ishak Mekki di Ilir Komering, Edi Santana di Palembang juga akan kembali tampil di pentas politik Sumsel. Pilkada OKU Timur bisa menjadi langkah strategisnya untuk ke depan atau malah menjadi bumerang baginya,”katanya.
Terakhir menurut Faizal, pihak keamanan harus benar-benar waspada dengan keamanan dan politik uang dalam Pilkada serentak akhir tahun ini. wabah korona menurutnya akan dapat berdampak pada tingkat partisipasi pemilihdan politik uang. Pihak KPU harus dapat meyakinkan warga, bila Pilkada di tengah korona ini aman untuk kesehatan warga. Pihak KPU juga harus bisa menjamin Pilkada bebas dari Politik uang.
“ada ungkapan orang lapar itu mudah terprovokasi dan dipengaruhi. Saat ini harus diakui ekonomi warga sedang sulit karena wabah korona. Provokasi lewat medsos sudah mulai terjadi. Kami memberi catatan khusus untuk keamanan teritorial OKU Raya adalah wilayah OKU Timur, karena ada persaingan antar saudara. Sementara di territorial Musi, pihak keamanan harus mewaspadai wilayah Muratara yang rawan konflik,”tutup Faizal.(Don)