Belajar Cara Tatap Muka di Tahun Ajaran Baru Ditolak

waktu baca 2 menit
Rabu, 3 Jun 2020 09:48 0 219 Admin Pelita

Jakarta, Pelita Sumsel – Dewan Perwakilan Daerah menerima aspirasi dari tenaga pendidikan yang menolak mengajar pada masa New Normal atau hidup dengan protokol kesehatan bersama virus Corona.

“Pemerintah sekarang sedang siapkan wacana memulai kembali kegiatan belajar mengajar di sekolah bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2020-2021. Sebaliknya pemberlakuan New Normal pasca berakhirnya PSBB mendapat penolakan dari sejumlah pihak, baik para tenaga pendidik dan orang tua murid,” ungkap  wakil ketua DPD Nono Sampono di Jakarta selasa (2/6/2020).

Untuk itu dalam waktu dekat, katanya, pihaknya akan segera melakukan komunikasi dengan pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan dan Kementerian Agama terkait pemberlakuan New Normal pasca berakhirnya PSBB.

“Saya memahami betul apa yang menjadi keluhan para guru dan tenaga pendidik soal wacana New Normal. Disisi lain ini sejatinya memang bagaikan dua mata pisau. Kalau tidak dijalankan otomatis negara secara ekonomi dalam keadaan bahaya, kalau dijalankan, faktanya jumlah pasien wabah Covid-19 belum turun,” kata Nono Sampono mantan Dankomar Marinir

Pada kesempatan yang sama, Senator asal DKI Jakarta, Fahira Idris berpendapat jika New Normal ini terpaksa diberlakukan, diminta Kemendikbud tidak terburu-buru membuka Sekolah dengan sistem tatap muka.

“Hemat saya, sekolah kembali dibuka dengan sistem belajar daring. Terpenting, pemerintah harus benar-benar menyediakan perlengkapan sekolah untuk proses belajar mengajar melalui online tersebut”, katanya.

Dijelaskan, kendala masarakat khususnya orang tua wali murid selama ini terkait dengan internet. Ini yang harus dipikirkan pemerintah, ujar Fahira.

Sikap senada di utarakan anggota DPD asal DKI Jakarta Silvyana Murni. “Saya berpendapat hingga Pandemi ini berakhir, sebaiknya sekolah tetap dilaksanakan dari rumah masing-masing. Yang penting aturanya jelas, tidak memberatkan anak didik dan orangtua,” pungkasnya. (oce)

LAINNYA