OKI, Pelita Sumsel – Berada di tengah pandemi Covid-19 atau virus Corona tidak menghentikan sektor pertanian untuk terus berproduksi. Pertanian merupakan garda terdepan bagi memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia, oleh karena itu petani terus berpacu untuk meningkatkan produksi dan menjaga ketahanan pangan negeri agar tetap aman.
Seperti yang sedang dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Petani yang tergabung pada kelompok tani (poktan) Usaha Maju, Desa Rantau Lurus Kecamatan Tulung Selapan tengah melakukan panen raya pada lahan seluas 415 hektar dari total lahan yang siap panen di OKI seluas 26.633 hektar. Hasil panen yang didapat sebesar 5,2 ton/hektar Gabah Kering Panen. Panen kali ini merupakan hasil dari Program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) Tahun 2019 yang dicanangkan oleh Kementan untuk membantu petani yang bercocok tanam pada lahan rawa gambut.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian TPH Provinsi Sumatera Selatan, Ilfantria menuturkan selain di Kecamatan Tulung Selapan, ada beberapa kecamatan lain yang telah melakukan panen raya.
“Kecamatan Air Sugihan dan Lempuing Jaya juga telah memasuki masa panen raya. Produktivitas petani pada wilayah itu bervariasi mulai dari 4,9 ton/hektare GKP hingga mencapai 5,3, ton/hektare GKP. Ini merupakan tambahan sumbangan stok beras bagi masyarakat Provinsi Sumatera Selatan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan bahan pangan” tutur dia senin (20/4)
Di lain tempat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten OKI, Ir. Sahrul Sodri, M.Si mengatakan panen raya yang dilakukan oleh para pahlawan pangan OKI ini, disiapkan guna mencukupi kebutuhan pangan pokok beras selama masa pandemi COVID-19.
“Hamparan tanaman padi seluas 26.663 hektar sudah siap untuk dipanen pada puncak panen raya bulan April ini. Dari luasan tersebut, ditargetkan produktivitas lahan mencapai 35.056 ton gabah kering giling (GKG) atau setara dengan 86.096 ton beras yang artinya OKI akan surplus beras bahkan siap untuk mensuplai daerah lain,” kata Sahrul.
Walaupun panen raya berlangsung ketika adanya wabah Virus Corona, hal tersebut tidak mengganggu petani untuk beraktivitas dan terus melakukan panen raya. Hanya saja, petani menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus tersebut selama masa panen berlangsung.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan, Sarwo Edhy menghimbau agar petani dapat memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan) dalam proses budidaya dan panen sehingga mendapatkan hasil yang maksimal dan cepat.
“Sebaiknya panen memanfaatkan alsintan, apalagi saat ini kita sedang menerapkan Phisycal Distancing. Kalau pakai alsintan, hanya 1 atau 2 orang saja yang panen. Namun bila ingin dilaksanakan secara konvensional harus menjaga jarak antar petani dan tetap berhati-hati dalam menjalankan usaha tani dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pandemic Covid-19. Selain itu, diharapkan kepada petani untuk memanfaatkan dan merawat Infrastruktur Optimasi Lahan yang sudah dibangun dengan sebaik-baiknya.” pungkas Sarwo Edhy.(yfr)