OKU Selatan, Pelita Sumsel – Longsor serta terkikisnya tanah akibat abrasi luapan air sungai yang ada di sekitar bagian ulu lokasi Jembatan Komering Tiga Desa Bandar Kecamatan Buana Pemaca yang terjadi sejak beberapa pekan ini, selain mengancam lahan perkebunan milik warga di sekitar lokasi,juga bisa mengancam ambruknya keberadaan bangunan Jembatan Komering Tiga yang dibangun oleh pemerintah serta telah ada sekaligus berdiri hingga saat ini.
Bahkan salah satu bangunan berupa diduga merupakan alat pengukur ketinggian debit air yang ada di sekitar lokasi jembatan, sudah sangat riskan untuk jatuh ke sungai jika longsoran tanah akibat dari Abrasi luapan air sungai yang terjadi di tempat ini tidak secepatnya ditanggulangi.
Salah satu Warga Desa Bandar, Aluri mengatakan, longsor yang mengikis tanah dibagian ulu Jembatan Komering Tiga yang ada di Desa Bandar tersebut terutama jika air sungai meluap selain sudah terjadi sejak beberapa pekan ini dan terjadinya longsor akibat abrasi sungai ini menurutnya terus terjadi hingga saat ini.
“Longsor serta terkikisnya Tanah yang ada di lokasi ini hingga saat ini masih sering terjadi,terutama jika saat air sungai meluap,”cerita warga ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum serta Tata Ruang (PU-TR) Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu(OKU) Selatan M Farid ST, MM, melalui Kepala Kepala Bidang Bina Marga Armada Sazuli ST, mengungkapkan permasalahan abrasi sungai yang menyebabkan sebagian tanah menjadi longsor terkikis aliran sungai di bagian ulu Jembatan Komering Tiga Desa Bandar tersebut telah disampaikan pihaknya ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dan pihaknya juga telah mengajukan untuk dibangun talud di bagian ulu sekitar lokasi jembatan Komering Tiga berada saat.
“Benar jika kondisi yang terjadi seperti saat ini tanah di lokasi tersebut terus terkikis jika air sungai meluap bisa mengancam keberadaan bangunan jembatan tersebut “tutur Kabid Bina Marga Armada Sazuli kepada Pelita sumsel. (DK)