PALI, Pelita Sumsel – Ratusan Kader Keluarga Berencana (KB) yang terdiri dari Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), Petugas Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD), sub PPKBD dan mitra kerja Fasilitas Kesehatan (Faskes) mendapat penjelaskan soal Program Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) di gedung pesos Komplek Partamina Pendopo Kamis (27-02-2020)
Kepala DPPK BPPPA PALI, Yenni Nopriani, mengatakan bahwa aplikasi SIGA ini merupakan kebijakan dan strategi BKKBN di tahun 2020-2024. Dimana program itu harus direalisasikan sampai ke daerah.
“Visi kita adalah mewujudkan keluarga berkualitas. Kita tekankan PPKBD dan sub PPKBD menjadi motor dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten PALI, yang saat ini masih tinggi. Agar pertumbuhan penduduk di PALI juga bisa melalui akseptor IUD, yang membentuk kelompok untuk mencari akseptor baru dibawah bimbingan PPKBD dan sub PPKBD. Karena PPKBD dan sub PPKBD menjadi menarik masyarakat menjadi akseptor,” ungkap Yenni
Dikatakan Yenni, bahwa program kependudukan Keluarga bencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) milik BKKBN RI kini dikemas dalam istilah baru menjadi Kencana Pembangun Keluarga,
“Kependudukan dan Keluarga Berencana. Yang mempunyai cara baru untuk generasi baru, berencana itu keren, generasi keren generasi berencana,” jelasnya
Lebih lanjut, ia mengatakan sasaran dan program pembangunan dan kelurga berencana tahun 2019 adalah menurunkan laju pertumbuhan penduduk, menurunkan angka kelahiran usia 15-19 tahun, menurunkan angka kelahiran total, meningkatkan pemakaian kontrasepsi, metode kontrasepsi jangka panjang, menurunkan kebutuhan berKB yang tidak terpenuhi (Unmetneed) serta usia kawin pertama.
“Alhamdulillah dari capaian program tahun 2019 sebagian besar kita sudah capai target itu,” pungkasnya (Gus).