Palembang, Pelita Sumsel – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menggelar apel kesiapsiagaan personel dan peralatan penanggulangan banjir dan tanah longsor di Sumsel tahun 2020 di halaman Griya Agung, Selasa (14/1/2020).
Apel ini bertujuan untuk mendeteksi sedini mungkin bencana banjir dan tanah longsor agar personel yang disiagakan bisa lebih cepat mengantisipasi bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Iriansyah mengatakan pihaknya bersama Polri, TNI, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Dinas Pekerjaan Umum bersama-sama telah menyiapkan semua sumber daya manusia dan peralatan dalam penanggulangan bencana di Sumsel.
“Apel ini sudah sesuai dengan intruksi Gubernur Sumsel yang ingin personel itu siaga 24 jam dengan segala kemungkinan dalam mengantisipasi banjir bandang dan tanah longsor,” kata Iriansyah.
Dari data yang diperoleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) musim penghujan di Sumsel akan terus meningkat hingga Maret 2020 mendatang.
Saat ini pihaknya telah memetakan daerah rawan longsor seperti Kota Pagaralam, Kabupaten Lahat, Muara Enim, Empat Lawang, dan OKU Selatan. Sedangkan daerah rawan banjir Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, PALI, Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Kota Palembang.
“Beberapa daerah seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, Musi Rawas, PALI sudah menaikan status siaga bencana. Sedangkan daerah lainnya akan segera menyusul menaikkan status siaga bencana,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Iriansyah, pihaknya telah mengaktifkan kembali masyarakat tanggap darurat bencana dimana peran masyarakat dan relawan itu akan digerakkan kembali seperti membantu dalam penanganan Kebakaran Hutan dan Lahat (Karhutla) paca tahun lalu.
“Masyarakat tanggap darurat bencana itu juga telah di edukasi bagaimana mengantisipasi bencana sehingga mereka akan aktif lagi dalam menangani banjir dan tanah longsor ini,” katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya menambahkan, pihaknya berharap kepada BPBD untuk terus melakukan koordinasi dengan BMKG untuk mendeteksi sedini mungkin cuaca ekstrem sehingga bisa mengantisipasi awal jika ada terjadinya bencana.
“Koordinasi mereka harus lebih ditingkatkan lagi misalnya jika pekan ini curah hujan di suatu wilayah akan meningkat maka personel BPBD yang siaga harus segera sigap mengantisipasinya secepat mungkin,” tutupnya