Jakarta, Pelita Sumsel – Menilai prospek bisnis yang kurang baik, Gojek akan menutup beberapa layanan pada GoLife. Langkah ini dinilai tepat oleh pengamat ekonomi untuk menyelamatkan keberlangsungan bisnis perusahaan.
Gunawan Benyamin selaku pengamat ekonomi menyatakan jika ada salah satu produk yang emang kurang diminati dan tidak memberikan kontribusi laba bagi perusahaan, ada baiknya memang produk tersebut ditiadakan. Dikhawatirkan, jika tidak ditutup akan mendatangkan kerugian perusahaan secara keseluruhan.
“Layanan seperti itu sebaiknya dikaji kembali. Kalau seandainya tidak memberikan manfaat baik itu bagi perusahaan maupun masyarakat, sebaiknya di ganti dengan layanan yang bisa memberikan maslahat.” ujarnya.
Persaingan yang terus terjadi belakangan ini mendorong terciptanya ketidakseimbangan pasar. Terbukti perusahaan yang secara jor-joran memberikan promo dengan cara bakar duit, belakangan mengalami kerugian.
“Strategi bisnis yang dikembangkan oleh sejumlah startup belakangan ini adalah dengan banyak menghabiskan modal, sekalipun keuntungan belum tentu terlihat. Hal ini bukan hanya memperburuk perusahaan yang bakar duit tersebut, tetapi juga bisa menghancurkan perusahaan pesaingnya. Cara berbisnisnya memang sudah berbeda, tetapi saya pikir juga harus diatur.”
Tentunya hal ini berdampak pada perekonomian nasional. Para mitra perusahaan startup tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang diharapkan. Sehingga pemerintah harus segera membuat regulasi yang tepat dan bisa menentramkan semua pihak.
Gunawan juga mengatakan bahwa kita butuh perusahaan nasional yang unggul dan membanggakan tanah air. Jangan sampai kreasi anak bangsa tersebut redup. Diharapkan entrepreneur Indonesia bisa melihat Gojek sebagai bukti bahwa pemuda bangsa bisa bersaing dan menjadi salah satu perusahaan startup terbesar dunia.