Palembang, Pelita Sumsel –
Satuan Reskrim Unit Ranmor Polrestabes Palembang, dibawah pimpinan Iptu Novel Siswandi Kurniawan SH langsung menyergap salah satu perampok sadis, Marmada Saputra Jaya alias Yayang (21) warga Jalan HM Riacudu Lorong Garuda II No 1548 RT 39 RW 11 Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, yang baru saja usai membegal driver online bernama Nova Hadinata (37), ketika berada di Tanah Merah Siring Agung Kecamatan Ilir Barat I pada Senin (11/11) pukul 23.00 WIB. Korban yang kini masih dalam perawatan RS Siti Khodijah karena mengalami sedkitnya 23 luka tusuk disekujur tubuh, sudah menjalani operasi dan memasuki tahap pemulihan.
“Alhamdullilah, salah satu pelaku yang bernama Marmada alias Yayang sudah berhasil ditangkap, setelah dua jam melancarkan aksi begalnya. Beliau (tersangka_red) berusaha untuk melarikan diri, karena persiapan kabur, nampak jelas dengan barang bawaannya berupa pakaian, celana, tas, handphone, mobil dan lainnya. Tersangka lainnya, yang sudah kita kantongi identitasnya masih dalam pengejaran anggota kita, doakan saja cepat menyusul tertangkap,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Yon Edi Winara SIk SH MH didampingi Kanit Ranmor, Iptu Novel Siswandi Kurniawan SH saat press release.
Dalam aksinya, kedua pelaku ini terbilang sadis. Tidak hanya mendapatkan barang, namun juga berniat untuk menghabisi korbannya.
“Antara pelaku dan korban memang sudah saling mengenal. Tidak sulit mencari tersangka, karena banyak driver online mengenalinya. Jadi, awalnya beliau (tersangka_red) meminjam handphone orang lain yang ada aplikasi gocarnya. Dengan memesan dari kawasan 7 Ulu untuk diantar ke Siring Agung Way Itam, pelaku mengeksekusi di penghujung perjalanan. Dengan meminta pindah ke belakang, keduanya bekerjasama menghujani korban dengan puluhan tusukan dibagian kepala, punggung, badan anggota tubuh lainnya,” papar Yon.
Sampai saat ini, penyidik dan opsnal Polrestabes Palembang masih terus mengembangkan kasusnya.
“Karena tersangka ini terbilang sadis dalam beraksi, maka kami perlu mengoreng lebih banyak lagi keterangannya. Motif kuatnya, bukan hanya mendapatkan keuntungan merampok saja, tapi dorongan faktor ekonomi juga. Sehingga perencanaan matang, secara rendem, karena aplikasi menjawab itulah jadi korbannya, oleh karena itu tersangka berniat menghabisi nyawa korban,” tambahnya.
Dengan adanya kejadian yang sempat viral ini, Yon menghimbau kepada masyarakat, khususnya kepada rekan-rekan driver online untuk lebih selektif memilih penumpang.
“Karena kejadian ini viral, maka perlu kami jelaskan lebih cepat kepada masyarakat, termasuk tertangkapnya salah satu pelaku. Kejadian ini sering, bukan sekali dua kali saja, namun berulang kali dan berakhir naas, tragis. Oleh karena itu, tingkatkan kewaspadaan, cek dulu, pantau dulu, jangan sembarangan terima orderan apalagi malam hari, situasi yang memang menimbulkan kerawanan,” tukasnya.
Nova Hadinata (37) menambah panjang barisan korban begal sadis di Jalan Jalan Tanah Merah III, Siring Agung, Palembang pada Senin (11/11) malam pukul 22.00 WIB. Akibatnya, pengemudi taksi online ini mengalami luka tusuk sebanyak 23 lobang dan kini masih harus dirawat intensif di Rumah Sakit Siti Khodijah, Jalan Demang Lebar Daun Palembang, Selasa (12/11).
Kejadian yang nyaris merengut nyawa korban ini, terjadi saat korban menerima order atasnama Rizky A, dengan memesan taksi dari Jalan Mayjen HM Ryacudu Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, menuju kawasan Siring Agung.
“Sebenarnya untuk terima pesanan (taksi online) di malam hari, kakak saya selalu diperingati teman seprofesinya agar selalu waspada. Apalagi kalau yang pesan (taksi online) sebelumnya tidak ada rating (riwayat pemesanan taksi online). Namun, korban ‘ngotot’ mau terima orderan tersebut. Ketika hampir sampai tujuan, kedua pelaku meminta untuk diberhentikan ditengah jalan. Salah satu pelaku sempat keluar dengan alasan tidak jelas. Dikesempatan itulah, salah satu pelaku memukul kepala korban, sementara pelaku lain menghujani korban berulang kali dengan senjata tajam,” jelas Adik korban, Alek saat diwawancarai di SPKT Polrestabes Palembang.
Kondisi kakak yang sudah berlumur darah ini masih terus mencoba melakukan perlawanan, hingga gagang pisau terlepas.
“Kakak saya mencoba untuk menangkis serangan-serangan. Sadar, kakak saya membuka pintu mobil hingga warga pun melihat. Spontan, kedua pelaku kabur tanpa membawa apa-apa. Karena dompet, handphone dan mobil kakak saya masih utuh,” tambahnya. (sel)