KORSEL, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) H. Herman Deru diwakili Asisten 1 Bidang Kesejahteraan Rakyat Setda Pemprov. Sumsel,
DR. Ahmad Najib dan rombongan diantaranya Kepalan Bappeda Sumsel, Ekowati Retnaningsih. Kepala BPM dan PTSP, Hj. Megaria, M.Si dan Kepala Biro Humas Protokol Drs. Iwan Gunawan Syaputra, M.Si, didaulat untuk menghadiri undangan duta besar Korea Selatan (Korsel) dalam ajang Invest Indonesia Businees Forum 2019, waktu setempat.
Dalam lawatan ke Korsel tersebut, Ahmad Najib berkesempatan memaparkan potensi Sumsel yang memungkinkan dapat dipasarkan di negeri gingseng tersebut.
Untuk diketahui, Gubernur Sumsel H. Herman Deru sengaja membatalkan ke Korea Selatan karena Ia menyebut Provinsi Sumsel membutuhkan penanganan langsung dari pemerintah daerah dalam meminimalisir kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan.
Gubernur Sumsel H. Herman Deru ketika dibincangi di Palembang, Jumat (20/9) pagi di Palembang, mengucapkan terimakasih sekaligus permohonan maaf kepada Kedutaan Besar RI di Korea Selatan yang telah mempercayakan Sumatera Selatan pada ajang Invest Indonesia Businees Forum 2019 tersebut, serta telah berkenan memfasilitasi seluruh rangkaian kegiatan termasuk pengurusan Visa Korsel.
“Ini bicara tanggung jawab dua perjalanan yang harusnya dilaksanakan ke Rumania dan Korea saya batalkan . Walaupun visa sudah keluar. Bukan karena takut dikecam, namun lebih karena tanggungjawab. Karhutla butuh cara tepat untuk meminimalisirnya,” tuturnya.
Kendati demikian, lanjut Herman Deru. Dirinyan tidak membatalkan misi hubungan bilateral yang berkaitan rencana pengusaha Korsel untuk berinvestasi di Provinsi Sumsel.
“Hubungan kerjasama tidak kita batalkan, Saya utus pejabat terkait dulu, nanti kalau suasana sudah membaik saya yang ke sana. Kerjasama yang kita maksud di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi sumber daya mineral dan gas,” tambahnya.
Dikesempatan ini, gubernur meminta peran aktif kepala daerah dalam mengatasi karhutla dengan tidak meninggalkan tempat.
“Kepada Bupati/Walikota saya himbau terutama bagi yang wilayahnya berpotensi karhutla, untuk tetap konsenstrasi di daerah dulu. Meskipun itu undangan resmi apalagi dihari kerja hindari dululah bepergian kecuali kondisi sudah mulai membaik dari ancaman kabut asap ini,” harapnya.