Palembang, Pelita Sumsel – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan mencatat jumlah penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat terpapar virus yang menyerang ke saluran pernapasan di wilayah Sumsel sepanjang Agustus 2019 mencapai 34.583 orang. Apalagi, memasuki September kabut asap terus menyelimuti Kota Palembang.
Kepala Dinkes Provinsi Sumatera Selatan, Lesty Nurainy, mengatakan, jumlah penderita ISPA pada Agustus tersebut belum termasuk sejumlah kabupaten dan kota yang belum mengirimkan datanya.
“Sebenarnya ada 9 daerah lagi yang belum mengirimkan data masyarakatnya yang terkena ISPA. Seperti Kabupaten OKI, Lahat, Musi Rawas, OKU Timur, Ogan Ilir, Pagaralam, Lubuk Linggau, PALI, dan Muratara. Tapi tidak semua daerah itu terdapat karhutla, hanya OI dan OKI saja dari semua itu yang terdapat karhutla dan kemungkinan masyarakatnya terkena ISPA,” ujar dia di Palembang, Sabtu (14/9/2018).
Sepanjang Agustus, menurut Lesty, Kabupaten Musi Banyuasin memang meningkat cukup signifikan masyarakatnya yang terkena ISPA. Dari Juli ada 4.094 masyarakat Muba yang terkena ISPA, sementara selama Agustus mencapai 6.326 orang.
“Angka tersebut meningkat 50 persen dari Juli, mungkin dari dampak dari semakin bertambahnya karhutla di sana. Sedangkan Kota Palembang masih menjadi daerah yang masyarakatnya palling banyak terkena ISPA yakni sebanyak 11.863 orang,” katanya
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Sumsel, Mulyono mengatakan, jumlah penderita tersebut masih terus bertambah karena belum seluruh 17 kabupaten dan kota yang ada di wilayahnya mengirimkan laporannya.
Ia juga menambahkan, Dinkes Provinsi Sumsel telah menerbitkan surat edaran kepada kabupaten dan kota yang terdampak untuk melakukan antisipasi pencegahan ISPA akibat kabut asap selama musim kemarau.
“Dalam surat diinstruksikan agar seluruh dinas kesehatan di Sumsel untuk menyiagakan fasilitas pelayanan kesehatan seperti poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas, dan rumah sakit,” tutupnya