OKU, Pelita Sumsel – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dan Lembaga Lingkungan Hidup (LLH) Jejak Indonesia Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutlah) di Resto Hotel Bil Baturaja, Kamis (25/7).
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati OKU yang diwakili Staf Ahli Bupati bidang pemerintahan M. Kait Efendi, Kasdim O403 OKU Mayor Inf Syukri, Kasat Binmas Polres OKU AKP Mardi Nursal, serta Dosen Unbara Munajat.
Dalam sambutannya Ketua KIM OKU Hendra Setyawan selaku pelaksana mengatakan Kegiatan ini dilaksanakan sebagai salah satu upaya pencegahan terjadinya Karhutlah di Bumi Sebimbing Sekundang yang saat ini sedang memasuki musim kemarau.
Sumber daya alam hutan atau lahan lanjutnya merupakan kekayaan alam yang bermanfaat sebagai penyangga ekosistem yang saat ini terus menurun akibat eksploitasi dan Karhutlah.
“Karhutlah adalah suatu ancaman terhadap kerusakan lingkungan hidup yang menyebabkan kerugian baik ekologi, Ekonomi sosial dan budaya,” kata Hendra.
Disebutkan Hendra sejak tahun 1997 hingga saat ini Karhutlah di Indonesua hampir setiap tahun terjadi, Provinsi Sumsel salah satu provinsi yang rawan karhutlah. Indikator masih sering terjadi karhutlah, pada setiap musim kemarau terjadi peningkatan jumlah titik api (hotspot).
“Akibatnya setiap tahun saat kemarau selalu dilanda bencana asap akibat karhutlah, bahkan cendrung meningkat dari tahun ketahun,” sebutnya.
Maka dari itu lanjut Hendra, KIM OKU dengan LLH Jejak Indonesia menggelar Focus Group Discussion (FGD) mengenai karhutlah, hal ini untuk membangun komintmen bersama dalam penanggulangan Karhutlah. “Semoga dengan adanya FGD ini tetbangunnya solusi bersama dalam penanggulangan Karhutlah termasuk perlindungan kawasan hutan lindung,” harapnya.
Sementara itu Bupati OKU yang diwakili oleh Staf Ahli Bupati bidang pemerintahan M. Kait Efendi, sangat mengapresiasi kegiatan ini menurutnya ini merupakan salah satu komitmen KIM OKU untuk mendukung program pemerintah salah satunya dalam hal penanggulangan Karhutlah.
Berkenaan dengan FGD yang bertema “Membangun Komitmen bersama dan tanggung jawab bersama dalam penanggulangan Karhutlah” Pemkab OKU berharap forum ini semakin menguatkan komitmen kerja dan sinergisme yang solid dari semua stakeholder yang tergabung dalam Satgas karhutlath.
“Kita patut bersyukur bahwa daerah kita tidak pernah terjadi peristiwa karhutlah dalam bentuk apapun, mari kita terus bergandengan tangan untuk mempertahankan OKU tanpa asa dan Sumsel bebas asap karhutlah,” tukasnya. (KBT)