BATANGHARI LEKO, Pelita Sumsel – Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) Beni Hernedi mengapresiasi semakin banyaknya Koperasi Unit Desa (KUD) yang bergerak di bidang usaha kelapa sawit dan sekarang semakin berkembang menjadi lebih profesional.
Dikatakan Wabup saat ini sebagian besar KUD memang sudah berbeda jauh dengan masa lalu apalagi sejak bergulirnya program revitalisasi KUD, ditambah dengan Program Nawacita Presiden RI Joko Widodo sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib tanaman sawit milik masyarakat di Indonesia, maka digelontorkan Program Replanting Sawit bagi Sawit Rakyat dan segai pioner dilaksanakan di Kabupaten Muba tepatnya di Kecamatan Sungai Lilin.
“Saat ini, banyak KUD sudah memiliki pengurus yang profesional dan berdedikasi tinggi yang berujung pada peningkatan kinerja KUD secara menyeluruh, termasuk KUD Sawit. Dan hari ini terbukti KUD Sejahteta Babat Toman yang bergerak di bidang usaha kelapa sawit akan dilakukan Penilaian dan Pengecekan fisik langsung oleh KUPTD Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSB) Tanaman Perkebunan Provinsi Sumsel guna melegalkan bibit tanaman kelapa sawit,” katanya.
Wabup bersama Kepala Dinas Perkebunan dan kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Muba mengunjungi langsung lokasi pembibitan yang akan dilakukan penilaian dan pengecekan oleh KUPTD BPSB Provinsi Sumsel milik KUD Sejahtera Babat Toman bertempat di Desa Ulak Kembang Kecamatan Batanghari Leko, Selasa (2/7/2019).
Saya apresiasi sistem kinerja pengelola KUD disini karena mengawal langsung dalam pengiriman bibit sampai kepada pemeliharaan bibit hingga usia tiga bulan, hari ini akan dinilai kesesuain dan kecocokan bibit yang berkualitas, Ini penting untuk membangun Kebun Sawit yang berkualitas, karena diperlukan juga pengecekan untuk mendapatkan standarisasi, “ucap Wabup.
Beni mengatakan, Pemkab Muba ingin agar replanting berjalan sukses, jangan hanya sukses di Daerah Muba Bagian Timur saja, tapi harus juga merambah keseluruh Wilayah Kabupaten Muba. Poin plus bagi KUD Sejahteta disini bibit sudah menyediakan sendiri, Kalau dulu saat Replanting di Sungai Lilin bibit membeli dari luar. Namun ini karena kalian menyiapkan sendiri saya yakin program replanting disini akan lebih baik.
Beni juga menegaskan, Pemkab Muba akan mengawal proses replanting ini, agar betul-betul berjalan dengan baik karena menyangkut keberlangsungan kehidupan 25 tahun kedepan. Jika salah bibit maka membunuh harapan para petani kelapa sawit, apalagi jika sampai ada bibit sawit tidak berbuah.
Dikatakan Beni bahwa perlu difikirkan juga bagaimana nasib 1500 KK ini setelah dilakukan replanting terhadap kebunnya, karena sawit ini baru akan berbuah 2-3 tahun yang akan datang. Jadi didorong alternatif usaha produktif, penghasilan bagi masyarakat ini selain mengisi waktu selama pembibitan, pemiliharaan sampai adanya buah hasil replanting.
Sementara itu dalam Laporan Ketua KUD Sejahtera Babat Toman, Drs Thamrin MSi mengatakan bahwa luas lahan pembibitan milik KUD Sejahtera seluas 23 Hektar dengan jumlah bibit sebanyak 18.000, terdiri dari 1500 anggota. Adapun jenis bibit kelapa sawit yang dikelola sekarang merupakan jenis VV540 dan Bibit Simalungun didatangkan dari PPKS Medan Provinsi Sumatera Utara.
“Penilaian dan Pengecekan fisik tanaman oleh KUPTD BPSB Provinsi Sumsel perlu dilakukan untuk legalitas penjualan benih, Jika tidak ada rekomendasi dari KUPTD BPSB Provinsi Sumsel maka bibit milik KUD Sejahteta tidak ada legalitas dan tidak bisa digunakan untuk Program Replanting nantinya, “ucap Thamrin.
Dikatakannya juga, kebun milik anggota KUD Sejahteta akan melakukan replanting seluas 3000 hektar, dibagi menjadi tiga tahap. Untuk tahap pertama sekitar 800 – 1000 hektar pengajuan untuk 270 sampai 300 KK warga Babat Toman.
“Disini kami mengawasi mulai dari awal pengambilan bibit, evaluasi jarak, dan untuk menjaga kualitas bibit kami bahkan jemput bola ke Medan, kita juga kawal juga saat bibit datang hingga ke bandara. Kualitas bibit kita tidak boleh main-main, karena kedepan harus menjadi kebun kami harus jadi kebun terbaik. Kita tidak hanya mengganti tanaman, tapi berkebun dengan efektivitas, untuk sekarang KUD Sejahteta belum dapat bermitra dengan masyarakat, namun setelah target keseluruhan 3000 ha telah ditanami dengan 3 tahap, baru la kami siap bermitra dengan masyarakat karena kualitas bibit harus standar agronomi pembibitan, “bebernya. (*/WH)