Wartawan TV Tugas Di OKU Timur Dikeroyok Oknum PNS Dinkes

waktu baca 3 menit
Rabu, 29 Mei 2019 14:51 0 187 Admin Pelita

OKU Timur, Pelita Sumsel – Imam Tasrul (24) warga Perumahan Guru Kelurahan Tebatsari Kecamatan Martapura, wartawan Sriwijaya TV diduga mendapatkan perlakuan yang tidak wajar dan dianiaya oleh oknum PNS yang bertugas di Dinkes OKU Timur. Peristiwa ini terjadi pada Senin (28/05).

Karena tidak terima dengan perbuatan oknum PNS Dinkes tersebut Imam melaporkan oknum tersebut ke polisi tercatat TBL-B/67/V/2019/OKUT LP-B/67/v/2019/sumsel/OKUT, 28 Mei, tentang kasus pengeroyokan.

Imam mengatakan dirinya dikeroyok oleh tiga orang. Karena tidak seimbang, imam memilih untuk lari menyelamatkan diri dari amukan oknum tesebut. Namun oknum PNS tersebut mengejar Imam hingga ke Masjid Pemkab OKU Timur. Selain itu oknum tersebut juga sempat berusaha merampas kunci sepeda motor milik Susi Riwayati, wartawan Palpres.com yang sama-sama liputan dengan korban.

Peristiwa itu dialami Imam Tasrul Wartawan Sriwijaya TV, kekerasan tersebut terjadi setelah keluar ruangan tiba-tiba ditunggu diparkiran oleh oknum tersebut dan dipukul.

Saksi mata mengungkapkan awal kejadian ketika Imam dengan Susi hendak ke ruangan salah satu pejabat di lingkungan Dinkes, sesuai perintah Kadinkes. Saat Imam berjalan ke salah satu pintu yang bukan ruangan, tiba-tiba salah satu staf Dinkes yang duduk diparkiran mengatakan, “Galak-galak betanyo dek disini ado Satpam, Imam menjawab siap kak,”ujar saksi yang tidak bersedia disebutkan namanya.

Kemudian mereka naik ke atas, ketika turun di bawah, sempat terjadi adu mulut, Imam Tasrul dipukul. Karena ingin membela diri, Imam mengelak. Disaat sedang terjadi pergulatan, ada beberapa petugas Dinas Kesehatan yang sempat melerai kejadian tersebut.

“Ternyata tidak hanya sampai di situ, setelah Imam Tasrul berlari ke arah Masjid Pemda. Ia tetap dikejar oleh tiga orang pegawai Dinkes. Di sana Imam Tasrul dipukuli,”ungkapnya.

Sementara korban Imam menambahkan, saat itu sebagai seorang wartawan ingin mencari berita di Dinkes. Namun ketika berada di kantor dinas itu, dia mendapat perlakuan yang tidak wajar dari oknum PNS di dinas tersebut.

“Ya saya dipukul dan dikeroyok, bahkan dikejar oleh orang tiga hingga ke Masjid Pemkab OKU Timur,”ujarnya.

Ketua PWI OKU Timur Edward Ferdinant SH sangat menyesalkan atas kejadian tersebut. Menurut dia, tak pantas seorang oknum PNS berprilaku seperti hal tersebut. Kalaupun ada masalah seharusnya dilakukan dengan baik-baik, bukan dengan kekerasan seperti mengejar maling saja.

“Apalagi wartawan tesebut diperintah kepala dinas itu sendiri untuk ke kantor, kok malah disambut dengan hal yang tidak baik, kita akan tempuh jalur hukum, “tegasnya.

Sementara Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) OKU Timur, Triangga, mengecam insiden penganiayaan ini. Menurutnya, intimidasi itu merupakan pelecehan terhadap profesi wartawan.

“Ini sudah pelanggaran berat terhadap undang-undang pers yang menghalang-halangi kerja wartawan. Kami mengecam keras pelecehan profesi, ini sekaligus merupakan ancaman terhadap kebebasan pers dan kehidupan berdemokrasi,”ujarnya.

Mewakili korban dan segenap wartawan, dia menyerukan kepada pihak berwenang untuk usut tuntas kasus tersebut. “Kami akan melakukan pengawalan terhadap kasus itu. Untuk sekarang kami juga melakukan pendampingan untuk penyembuhan rekan Imam Tasrul, karena ia mengalami trauma dan luka memar di tubuhnya,”terangnya.

LAINNYA