Lagi, Wawako Temukan Tahu Formalin

waktu baca 2 menit
Kamis, 23 Mei 2019 21:23 0 158 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel –
Guna memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat kota Palembang dalam berburu menu buka puasa, Pemerintah kota (Pemkot) Palembang melalui Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda terus berkomitmen untuk memberantas para pedagang nakal yang masih menjajahkan dagangannya mengandung bahan berbahaya.

Bersama Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang, Wawako dua priode tersebut nampak masih temukan tahu yang meggunakan bahan makanan berbahaya yang mengandung formalin saat Sidak di sentra industri pempek, pasar 26 Ilir Palebang, Kamis (23/05).

Wawako Palembang tersebut menjelaskan, bahwa dari kegiatan sidak tersebut, 4 dari 11 sampel yang telah diambil serta diteliti oleh pihak BBPOM dinilai positif mengandung formalin. “Semuanya adalah tahu yang berada dalam satu kemasan pada rujak mie,” ungkapanya.

Fitri juga mengatakan, dari temuan tersebut, pihaknya juga telah meminta pengakuan kepada para pedagang terkait tahu yang mengandung formalin tersebut. “Sejumlah pedagang tahu mengaku kadang tahu yang mereka terima dari produsen tak mengandung formalin tapi kadang juga mengandung formalin, ini artinya yang berformalin adalah tahu yang tak habis dijual,” ujarnya.

“Sampel kita amankan agar tidak dikonsumsi masyarakat umum. Kita bisa lihat sendiri keberadaan tahu berformalin kini jarang ditemukan ini artinya para produsen tahu sudah mengetahui akan konsekuensi yang diterima jika terbukti menggunakan pengawet kedalam tahu,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala BBPOM Palembang, Hardaningsi menjelaskan bahwa selama beberapa bulan kegiatan sidak yang telah digelar, pihanya memang telah menemukan beberapa produsen tahu nakal yang masih menggunakan bahan makanan yang berbahaya yaitu formalin, baik tahu ataupun mie. “Seperti yang di Jakabaring, saat ini sedang menjalani proses pengadilan, ada juga sembilan lainnya yang saat ini telah kita amankan,” jelasnya.

Selain itu, dirinya juga mengungkapkan, bahwa saat ini pihak BBPOM telah memiliki langkah guna menekan angka penggunaan formalin sebagai bahan tahu, seperti mengundang sejumlah ahli untuk mengenalkan bahan pengawet lain yang bisa digunakan secara aman.

“Nama pengawetnya Palata itu dibuat dari kulit buah pisang kemudian diekstrak, setelah diuji tahu dengan palata tahan 2-3 hari saja,”pungkasnya. (YF)

LAINNYA