PALEMBANG, Pelita Sumsel – Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menegaskan kembali bahwa dirinya sama sekali tidak setuju jika keberadaan club sepakbola Sriwijaya FC yang selama ini telah menjadi kebanggan masyarakat Sumatera Selatan dibubarkan, ganti nama, atau dijual.
“Saya tegaskan bahwa kita harus mencari solusi, sebab SFC tidak boleh bubar, SFC tidak boleh ganti nama, SFC harus tetap di Palembang karena SFC terlahir memang untuk masyarakat Sumatera Selatan,” tegas Herman Deru dihadapan para peserta urun rembuk club sepak bola Sriwijaya FC yang digelar di Hotel Horison Ultima, Senin (14/1) malam.
Urun rembuk tersebut selain dihadiri masyarakat peduli sepak bola (perseorangan, perusahaan, organisasi, investor, suporter, media, founder juga dihadiri sejumlah tokoh diantarnya anggota DPD RI Hendri Zainudin, Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H. Nasrun Umar, Direktur Utama PT. SOM Muddai Madang, Kapolresta Palembang Kombespol Wahyu Bintono, serta para tokoh masyarakat, tokoh sepak bola dan para supporter Sriwijaya FC.
Herman Deru mengakui Sriwijaya FC merupakan club sepak bola profesional yang telah bayak menorehkan prestasi dan membanggakan masyarakat Sumsel, karena itu dirinya selaku Gubernur merasa perlu capur tangan dalam penyelamatan SFC pasca terdegradasi ke liga 2. Mekipun campur tangan tersebut tidak boleh terlalu dalam.
“Sebelumnya, Saya mengatakan bahwa sebelum tanggal 15 Januari kita harus memutuskan sesuatu untuk langkah kedepan SFC. Tidak ada drama-dramaan disini, Saya tidak ingin moril masyarakat Sumsel dijadikan sandiwara, Saya ingin SFC menjadi club yang nyata meskipun harus turun tingkat,” ungkapnya
Suami Hj Febrita Lustia ini menegaskan, proses panjang telah dilalui SFC selama di bumi sriwijaya, mulai dari berproses mendirikan hingga punya prestasi tinggi dalam sejarah, SFC terlahir memang untuk masyarakat Provinsi Sumsel sampai kapanpun tidak boleh bubar ataupun berganti nama.
“Saya tegaskan disini, kita harus menemukan sesuatu solusi dari rembuk ini, cuma satu jalan keluar yang tidak boleh yakni SFC tidak boleh bubar, SFC tidak boleh ganti nama, SFC harus tetap di Palembang karena SFC terlahir memang untuk masyarakat Sumsel,” tuturnya
Menurutnya, hasil urun rembug klub sepak bola Sriwijaya FC akan dirumuskan dan ditindaklanjuti sebagai sebuah keputusan untuk pembangunan dan pengembangan Sriwijaya FC kedepan sebagai club yang profesional dan modern menuju industri sepak bola yang maju.
Dalam urun rembuk yang juga dihadiri Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang terebut H Herman Deru atas nama Gubernur Sumsel dan atas nama pribadi meminta agar Muddai Madang mundur dan melepas sahamnya.
“Sebagai pribadi, sebagai Gubernur Sumsel, bantulah agar masyarakat tetap bangga tanpa melibatkan kepentingan pribadi dan politik bagi personal kita masing-masing. Tepat pukul 20: 33 Wib, sebagai pribadi kalau memang ini baik, Pak mudai Saya minta dengan kerendahan hati Pak Muddai mundur dari manajemen ini,” tegasnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel H Narun Umar menambahkan, penyelesainya legal aspek sudah terjadi yakni penyerahan kunci dari Manajemen SFC yang selama ini dipegang oleh PT SOM kepada Gubernur Sumsel Herman Deru secara Pribadi.
Dikatakannya, kunci keputusan sudah diambil, kemudian setelah ini baru menindaklanjuti tentang legal aspek, serah terima harta bergerak, harta tidak bergerak, hutang dan lain sebagainya.
“Selaku Gubernur Sumsel Pak Herman Deru karena kesibukan dan tupoksinya sebagai Gubernur sumsel akan menyerahkan kepada siapa manajemen yang akan memimpin SFC ini. Kita tunggu disertai lagi seperti disarankan oleh pak Baryadi kalau dari PT SOM tentu ke PT lagi, serah terima harta nya seperti apa dan lain sebagainya, itu semua akan diikuti sebagai legal formal,” tuturnya
Nasrun Umar tetap mengharapkan seluruh yang hadir pada urun rembuk untuk dapat sama-sama hadir kembali pada pertemuan yang akan datang . Satu tujuan adalah SFC tetap eksis, rembukan ini diharapkan akan membawa kembali SFC menuju liga 1 kasta tertinggi dalam Sepak Bola di Indonesia.(fir)