Sekayu, Pelita Sumsel – Maraknya informasi dan berita hoax yang dapat berpotensi menimbulkan konflik terus diwaspadai Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin. Betapa tidak, komitmen Dodi tersebut terus dijaga dikarenakan Muba sangat konsisten dan dikenal dengan daerah yang zero konflik.
Berbagai upaya terus dilakukan oleh orang nomor wahid di Bumi Serasan Sekate ini untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan di Kabupaten Muba. Misalnya saja hari ini, untuk meminimalisir terjadinya konflik akibat berita hoax, Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin melalui Badan Kesbangpol mengundang Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Muba.
“Sebagai upaya menjaga stabilitas daerah perlu diadakan pendekatan secara kultural melalui Silaturrahmi Bersama Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Muba,” ungkap Kaban Kesbangpol Pemkab Muba, Soleh Naim.
Dikatakan, Silaturrahmi FPK adalah proses pelaksanaan yang terintegrasi langsung dengan anggota masyarakat dari berbagai ras,suku dan etnis, melalui interaksi sosial dalam bidang bahasa, adat istiadat, seni budaya pendidikan dan perekonomian untuk mewujudkan rasa kebangsaan Indonesia tanpa menghilangkan identitas ras, suku dan etnis masing-masing dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Silaturrahmi dan pembinaan pembauran kebangsaan adalah salah satu upaya Pemerintah dengan masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam kemajemukan.
Lanjutnya, hal ini perlu dipahami dan dihayati oleh semua lapisan masyarakat secara luas karena Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) ini adalah sebagai wadah Informasi, Komunikasi, konsultasi dan kerjasama antar warga dan Pemerintah baik di tingkat Kabupaten maupun Kecamatan dan Desa.
“Sesuai dengan hirarkinya dan diharapkan agar selalu berkoordinasi dengan instansi vertikal yang berada dalam wilayah kerja masing-masing,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Muba, Iskandar Syafei mengatakan tidak hanya percepatan infrastruktur saja yang dilakukan Dodi tetapi komitmen dalam menjaga kerukunan umat beragama juga menjadi prioritas yang diperhatikan. “Sosok pemimpin muda yang seimbang dan agama menjadi prioritas beliau,” tuturnya.
Lanjutnya, pertemuan dan diskusi ini sangat perlu dilakukan, terlebih sebentar lagi Indonesia akan dihadapkan pada Pilpres 2019 dan saat ini banyak berita serta informasi palsu yang sangat rentan memicu konflik.
“Nah, Muba ini harus kita jaga. Jangan sampai terpancing informasi dan berita palsu. Ini komitmen kita bersama,” pungkasnya. (*)