Palembang, Pelita Sumsel- Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel menyatakan prihatin dengan kejadian yang menimpa wartawan media online Detik.com Raja Adil Siregar di Palembang Trade Center (PTC), Sabtu (10/11) yang mendapat perilaku kurang menyenangkan dari Pengawal pribadi (Walpri) Gubernur Sumsel
“Kita menyatakan sikap prihatin dan menyesalkan terjadinya ‘keributan’ walpri Gubernur Sumsel dengan wartawan detik.com yang sedang melakukan tugas peliputan,” ucap Ketua IWO Sumsel Sonny Kushardian dalam penyataan resmi yang dirilis sabtu (10/11)malam
Dikatakan Sonny, Kedepan pihaknya Meminta walpri menahan diri dak perlu menantang wartawan berkelahi, Karena Menghalangi tugas wartawan tdk dibenarkan uu pers no 40 tahun 1999.
“Atas kejadian ini kita meminta kepada bapak Gubernur untuk dapat memberikan peringatan dan teguran kepada walpri yang bertindak arogan,”pintanya
IWO Sumsel pun, lanjut dia, dalam hal ini jika dibutuhkan juga akan siap mendampingi wartawan detik.com, Raja yang mendapatkan perlakuan tersebut jika ingin melaporkan kasus ini ke pinak kepolisian.
“IWO Sumsel siap bantu,” singkatnya
Sebelumnya Salah satu Jurnalis dihalangi untuk melakukan wawancara dengan narasumber Raja Adil Siregar dari detik.com, hal itu terjadi pada saat Raja ingin wawancara Herman Deru, Sabtu (10/11) saat kegiatan PT Sampoerna di Palembang Trade Center (PTC).
Diceritakan Adil, kronologi keributan dirinya dengan staff pengawal pribadi Gubernur Sumsel saat dirinya hendak wawancara dengan Gubernur Herman Deru terkait UMKM di Sumsel. Karena kondisi yang sempit Raja sempat minta izin dengan walpri berpakaian safari hitam lengkap.
“Karena jarak saya dengan Gubernur jauh dan tidak bisa bertanya, saya bilang mau izin untuk kedepan. Saat itu saya ingin bertanya terkait UMKM, tapi perut saya selalu dihalangi dan tidak bisa maju ke depan,” ungkap Raja.
Kemudian, saat wawancara hampir selesai, Raja mencoba maju dan menanyakan ulang terkait UMKM. “Beberapa kali saya bertanya dengan gubernur. Namun tetap ditarik dari belakang saat
Pengawalan Gubernur Sumsel Herman Deru wawancara. Selesai wawancara saya sempat bilang “Izin saya wartawan, saya dari media dan saya tahu kapasitas saya mas. Saya bisa jaga jarak kok, nggak mungkinlah saya dorong-dorong,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kalimat tersebut di sampaikan karena walpri bilang jangan maju dan jangan dorong-dorong, sambil membatasi jarak yang menurutnya berlebihan karena terus-menerus menarik jaket.
“Saat kalimat itu saya ucapkan, seorang walpri marah dan menanyakan kenapa saya ngomong begitu. Padahal kalimat itu menjawab pernyataan walpri supaya tidak terlalu dekat dengan gubernur dan menurut saya itu jarak yang normal,” terangnya.
“Entah apa yang terjadi, tiba-tiba seorang walpri menarik saya dan mendorong ke belakang. Saat itu ada Karo Protokol Pemprov, Pak Iwan menanyakan “Ada apa, ada apa,” tambah Raja.
Tetapi walpri berseragam safari lengkap datang beberapa orang dan mendorong dirinya keluar dari kerumunan. “Saat akan mundur ke belakang, lagi-lagi walpri datang dan mendorong sambil melontarkan kalimat yang kalau tidak salah saya “Memangya kenapa kau ha?,” sambil mendorong kebelakang,” tutur Raja.
Saat itu suasana semakin panas setelah dirinya didorong dan masih berusaha menjelaskan. Tiba-tiba teman-teman media lain datang, dan dirinya sempat ditarik ke belakang. “Tapi tetap saja beberapa walpri mengejar saya dan mengajak berkelahi,” jelasnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Staf Khusus Gubernur Sumsel Bidang Media, Alfrenzi Panggarbesi mengatakan tidak ada keributan dan persoalan tersebut sudah selesai. “Sudah selesai, tadi saya di TKP, Dak katek yg ribut..kami makan makan samo raja dan kawan kawan wartawan,”singkatnya.(YF)