Palembang, Pelita Sumsel – Peringatan HUT Ke-73 TNI tahun 2018 yang dipusatkan di Stadion Garuda Sriwijaya (SGS) Markas Jasdam II/Sriwijaya KM. 9 Palembang, Jum’at (5/10/2018) berlangsung khidmat dan meriah. Puncak peringatan HUT TNI kali ini ditandai dengan Upacara Parade peserta upacara dan Pagelaran Tari dan Beladiri Kolosal yang bertajuk “Benteng Nusantara”.
Selain diikuti ± 1000 peserta yang terdiri dari personel TNI, Polri, PNS, mahasiswa Akper Kesdam II/Swj, FKPPI, PPM, HIPAKAD, Pelajar dan Pramuka, juga ditampilkan sejumlah Alutsista yang dimiliki ketiga angkatan, baik TNI AD, TNI AL maupun TNI AU, antara lain : Kendaraan Kawal POM TNI, Meriam 105 Armed, Meriam 76, Meriam 57 Arhanud, Meriam 60 Arhanud, Kapal Motor Cepat (KMC), Senhub, Tarantula, ANOA, APR, Kendaraan PJD, dan Jihandak.
Tampak hadir dalam Upacara peringatan HUT TNI tersebut, Gubernur Sumsel H. Herman Deru beserta unsur FKPD, Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, Kasdam II/Swj Brigjen TNI Syafrial, psc., M. Tr (Han)., mantan Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin, Ketua DPRD Sumsel, Kajati Sumsel, FKPD Kota Palembang, para Veteran dan Warakawuri, Ketua dan Wakil Ketua Dharma Pertiwi Daerah B beserta pengurus dan anggota, tokoh masyarakat, tokoh agama, pejabat TNI dan Polri, tamu undangan dan komponen masyarakat lainnya.
Upacara HUT Ke-73 TNI yang mengangkat tema Profesionalisme TNI Untuk Rakyat, ditandai dengan penghormatan kepada lambang-lambang satuan, Pengucapan Sapta Marga dari ketiga angkatan, penerimaan Penghargaan Negara Satya Lencana Kesetiaan (SLK) XXIV tahun kepada Kapten Chb Alfian (AD), SLK XVI tahun kepada Serda Mes Hasbilah (AL) dan SLK VIII tahun kepada Praka Edi Erwani (AU) serta pembacaan amanat Panglima TNI oleh Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., selaku Inspektur Upacara (Irup). Bertindak sebagai Komandan Upacara adalah Letkol Inf Erwan Susanto (Danyonif Raider 200/BN), sedangkan untuk Perwira Upacara (Paup), Mayor Czi Dedi Tri Sulistyo.
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangdam II/Swj, menjelaskan, bahwa TNI telah mengerahkan personel dan alutsistanya untuk memberikan pertolongan pertama, melaksanakan evakuasi, menyalurkan bantuan, memberikan pengamanan, serta memulihkan sarana dan prasarana secara bertahap kepada korban yang tertimpa bencana gempa dan tsunami yang berada di Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong termasuk yang ada di Lombok.
“Apa yang dilaksanakan di lokasi bencana, baik pengerahan personel maupun alutista, adalah sebagian dari bentuk profesionalisme TNI”, kata Panglima. Oleh karenanya, menurut Panglima, sangat tepat apabila peringatan HUT Ke-73 TNI tahun 2018 mengambil tema Profesionalisme TNI Untuk rakyat. “Ini mengandung makna bahwa TNI yang senantiasa ditingkatkan profesionalismenya melalui berbagai kegiatan adalah semata-mata untuk seluruh rakyat Indonesia”, tegasnya.
Dijelaskan, TNI juga turut serta dalam menjaga perdamaian dunia dengan mengirimkan pasukan Garuda dalam Perserikatan Bangsa Bangsa keberbagai negara sebagai bentuk partisipasi Negara dalam mewujudkan perdamaian dunia. Kiprah TNI dalam berbagai bentuk penugasan baik didalam maupun luar negeri, membentuk TNI menjadi postur yang disegani.
Tugas lain yang tidak kalah pentingnya adalah, membantu Pemerintah dalam mengatasi aksi terorisme, penegakan hukum di laut, pengamanan wilayah udara, serta terlibat dalam pengamanan even-even strategis nasional dan internasional, seperti pengamanan Asian Games, Asian Para Games, dan pengamanan sidang tahunan IMF-World Bank di Bali.
Lebih lanjut dikatakan, TNI juga terlibat dalam pengamanan pemilu. TNI berkomitmen untuk terus menjaga netralitas, dalam pelaksanaan pemilu tahun 2019. “Kesuksesan pengamanan Pilkada 2017 dan 2018 menjadi batu pijakan dalam pengamanan pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden tahun 2019”, tutur Panglima.
Usai upacara perayaan HUT TNI ditampilkan pagelaran Tarian Kolosal yang dimainkan ratusan personel gabungan dari prajurit dan PNS TNI serta ibu-ibu Dharma Pertiwi (istri prajurit TNI).
Setelah Tari Kolosal, aksi prajurit dilanjutkan dengan atraksi beladiri gabungan Yong Moo Do, Karate dan Pencak Silat yang melibatkan ratusan prajurit satuan tempur dan satuan bantuan tempur jajaran Kodam II/Swj, serta atraksi pemecahan tumpukan balok es yang diiringi dengan tembakan salfo dari para prajurit.
Pagelaran Tari dan demo Beladiri Kolosal ini dimaksudkan untuk memelihara dan meningkatkan semangat kejuangan para prajurit TNI maupun masyarakat serta diharapkan mampu mentauladani semangat kepahlawanan yang terkenal kegigihan, kepribadian dan semangat juang yang tidak kenal menyerah.
Tidak hanya itu, kemeriahan HUT Ke-73 TNI ini juga diisi dengan Panggung Hiburan prajurit rakyat yang menampilkan artis Palembang serta syukuran dan pemotongan tumpeng oleh Gubernur, Kapolda dan Kajati Provinsi Sumsel.
Pangdam II/Swj Mayjen TNI Irwan, S.I.P., M. Hum., mengatakan, HUT Ke-73 TNI ini adalah kesempatan bagi TNI untuk melakukan instropeksi diri dan akan terus melakukan yang terbaik di masa mendatang untuk bangsa Indonesia.
“Ini merupakan peringatan hari jadi, tentu sebagai sarana bagi kami untuk tetap utuh dan kuat dalam menjalankan tugas Negara di masa mendatang,” tegasnya. (YF)