Gambar_Langit Gambar_Langit

PT. SOM Miliki Hak Terhadap SFC

waktu baca 2 menit
Minggu, 9 Sep 2018 17:57 0 117 Admin Pelita

Palembang, Pelita Sumsel – PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (PT.SOM),selaku pihak manajeman Tim Sepak Bola Fenomenal Sriwijaya FC mengelar jumpa pers terkait keberadaan PT.SOM bagi SFC, di Hotel Swarna Dwipa, minggu(9/8).

Direktur Utama PT.SOM, Mudai Maddang mengatakan hanya PT. SOM yang punya hak terhadap SFC tersebut, karena sudah dipatenkan melalui akte Notaris dan Kementrian Hukum dan Ham (Kemenkumham).

“Ini disesuaikan dengan pengaturan FIFA, yang menjelaskan tentang pengelolan manajemen tim sepak bola, harus di kelola oleh perusahaan yang profesional,”jelasnya.

Mudai melanjutkan kedepannya SFC akan terus berada dan mengikuti setiap pertandingan yang di selenggarakan oleh PBSI sebagai lembaga yang mengatur tentang pertandingan sepak bola yang ada  di Indonesia.

“Kedepannya SFC akan lebih baik lagi dan manajemen akan membenahi diri lagi, serta dalam waktu dekat akan melapor ke Gubernur Sumsel terpilih,” ujarnya.

Tentang Pendanaan, Mudai kembali menjelaskan memang pada tahun 2005 sampai 2008 SFC dananya bersumber dari APBD, tapi semenjak di bawah manajeman PT.SOM semua pendana bersumber dari sponsor – sponsor, serta dari pihak – pihak investor.

“Intinya, meski dengan tertatih, SFC harus tetap berjalan dan kepada masyarakat janganlah membuat ciut insventor dengan membuat isu -isu yang belum tentu kebenarannya,”tegasnya.

Sementara itu, Komisaris PT. SOM, Bakti setiawan menjelaskan berdirinya SFC ini tentunya didasari atas keinginan pendiri SFC yang mempunyai impian untuk memiliki Club bola profesional di Sumsel untuk ikut serta dalam kompetisi Nasional.

” SFC, sekarang sudah menjadi Icon untuk Sumsel, wajarlah kalau dalam sejarah perjuangan sebuah tim ada pasang dan surutnya,”ujarnya.

Bakti menjelaskan bahwa dalam kiprahnya SFC ini memang mengawali kariernya dengan pendanaan sepenuhnya menggunakan APBD, tapi semenjak ada peraturan FIFA tentang sistem pengelolaan dan ditambah lagi peraturan Depdagri pada waktu itu yang mengatur tentang pendanaan club sepak bola harus tidak menggunakan APBD, SFC mulai mencari pihak – pihak yang mau menjadi sponsor dan investor.

“Kenapa hal ini harus kita sampaikan, ya supaya publik tau tentang keberadaan PT. SOM,”katanya.

Bakti melanjutkan, tidak menutup kemungkinan bila nantinya PT. SOM ini akan go public yang artinya sepenuh sahamnya milik masyarakat, meski itu akan terasa sangat berat untuk melakukan prosesnya.

“Kita ingin merefitalisasi SFC bersama masyarakat, dan saya yakinkan kedepan SFC masih bisa mengikuti setiap pertandingan,” pungkasnya.

 

LAINNYA