Wiro Sableng 212: Tribute untuk Ayah Vino Bastian

waktu baca 5 menit
Kamis, 6 Sep 2018 22:21 0 189 Redaktur Pelita Sumsel

Palembang, Pelita Sumsel – Jakarta, 27 Agustus 2018 Life like Picture telah menyelesaikan keseluruhan proses paska-produksi film WIRO SABLENG PENDEKAR KAPAK MAUT NAGA GENI 212 pada bulan ini dan siap hadir menyapa para penonton melalui layar bioskop pada 30 Agustus 2018 mendatang.

Film hasil co-production pertama 20th
Century Fox di Asia Tenggara ini dihadirkan dengan tujuan untuk memuaskan para penggemar yang rindu akan sosok pendekar Kapak Maut Naga Geni 212, sekaligus memberi angin segar bagi para penonton film Indonesia akan hadirnya pahlawan asli Indonesia.

Film WIRO SABLENG diangkat dari novel karya Alm. Bastian Tito yang terdiri dari 185 buku dalam rentang waktu 39 tahun dan menjadi Intelectual Property (IP) terlama dan terpanjang di Indonesia. Film WIRO SABLENG mengusung genre Action Fantasy khas Indonesia.

Aksi yang dihadirkan di film ini dibuat menggunakan Pencak Silat hasil koreografi dari Yayan Ruhian, berpadu dengan Fantasi khas Nusantara dari Adrianto Sinaga selaku Production Designer. Berkolaborasi dengan Chris Lie dari Caravan Studio, Anto merancang 300 kostum dan 150 senjata yang berbasis Nusantara untuk setiap karakter yang ada.

Selain itu, film WIRO SABLENG juga menyajikan sederet elemen drama dan komedi yang turut mengisi 123 menit durasi film ini.

Lifelike Pictures resmi bekerja sama dengan 20th Century Fox untuk co -production film WIRO SABLENG pada Februari 2017 lalu dan berlanjut ke tahap pra-produksi yang berlangsung selama 6 bulan.

Dimana, Pengambilan gambar dilakukan selama 4 bulan di berbagai lokasi di Indonesia, dilanjutkan ke tahap paska produksi yang berlangsung selama 9 bulan. Secara total, lebih dari 1,5
tahun proses pembuatan film WIRO SABLENG berlangsung dan melibatkan total 977 kru dan pemain dalam proses panjang tersebut.

“Saya beruntung karena seluruh kru di semua departemen mempunyai komitmen dan kecintaan kepada film ini, sehingga proses panjang tersebut terasa menyenangkan. Koordinasi dan jalinan
kerja tiap departemen juga selalu mendukung sehingga hasilnya memenuhi harapan kami semua, ” ujar Produser film WIRO SABLENG Sheila Timothy. Kamis (6/9/2018) di Lantai 2 Palembang Indah Mall (PIM).

Dimana, Kurt Rieder selaku Executive Vice President Asia Pacific 20th Century Fox International pun memberi tanggapannya tentang kerja sama dengan Lifelike Pictures untuk menghasilkan film WIRO SABLENG.

“Seluruh tim di Fox sangat terkesan oleh kreativitas dan profesionalisme dari Lifelike Pictures dan mungkin tidak bisa menemukan rekan kerja yang lebih baik lagi di Asia Tenggara. Mulai dari produksi dan paska produksi hingga marketing, media sosial, dan promosi pihak ketiga, WIRO SABLENG telah menetapkan tonggak baru di Indonesia dan menunjukkan bahwa Life like Pictures dapat memenuhi standar studio,”ujar Kurt.

Menyajikan film genre fantasi menjadi tantangan tersendiri bagi Life like Pictures. Dukungan Computer-Generated Imagery (CGI) tentu dibutuhkan untuk menghasilkan Visual Effects (VFX) di beberapa bagian yang diperlukan guna menambah fantasi film ini.

Untuk film WIRO SABLENG, Lifelike Pictures membuat sebuah workflow yang berbeda dari biasanya dalam proses pengerjaan CGI. Lifelike Pictures melibatkan 93 VFX artist asli Indonesia yang terbagi dalam lebih dari 10 studio VFX. Selama masa paska-produksi, seluruh VFX artist tersebut bekerja keras guna menghasilkan efek visual yang memanjakan mata.

Bagi para pemain, terlibat dalam film WIRO SABLENG merupakan kesempatan yang tidak mungkin dilewatkan, terlebih bagi pemeran Wiro Sableng itu sendiri, yakni Vino G. Bastian.

“Film ini sangat penting bagi saya karena ini menjadi tribute untuk ayah saya, alm. Bastian Tito. Ini sumbangsih yang mungkin tidak seberapa dari seorang anak untuk orang tuanya. Namun demikian, saya sangat bersyukur karena semua orang yang terlibat mencurahkan kemampuan
terbaik dan dedikasi mereka untuk film ini, ”ujar Vino.

Sejak awal, Sheila Timothy memang tidak hanya merencanakan WIRO SABLENG untuk menjadi sebatas film, tetapi juga menciptakan Universe untuk Wiro Sableng itu sendiri sehingga menjadi IP (intellectual property) lokal yang bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk kreasi. Oleh karenanya, berbagai kerja sama dengan beberapa pihak pun dapat terjalin hingga menghasilkan IP Chain yang luas, seperti Poster Competition, hingga hadirnya karakter Wiro Sableng dalam game MOBA AOV (Arena Of Valor).

Lifelike Pictures juga akan menghadirkan Wiro Sableng Experience, sebuah eksibisi perayaan film Wiro Sableng yang akan dibuka pada 28 Agustus 2018 besok dan berlangsung hingga 2 September 2018 di Food Society Kota Kasablanka.

“Karya Wiro Sableng sangat bisa dibuat dalam berbagai bentuk kreasi, maka dari itu kami bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan Wiro Sableng dalam bentuk lain diluar film Harapannya, Wiro Sableng dapat hadir bagi masyarakat secara luas dan mereka dapat menikmatinya bukan hanya di film, melainkan dalam berbagai wujud yang lain.” Ujar Sheila.

Bentuk kerja sama yang dijalin di antaranya adalah Sponsorship, yang menghadirkan berbagai produk edisi khusus Wiro Sableng, salah satunya adalah Panther Energy.

“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap sesama produk lokal hasil karya anak bangsa. Semoga film Wiro
Sableng ini sukses dan akan membawa penontonnya untuk lebih mencintai karya-karya dalam negeri sendiri, serta termotivasi untuk terus memiliki karakter yang kuat dan tangguh dalam
memajukan tanah air, ”Ucap Brand Manager Panther Energy Reynaldo Sunyata.

Film WIRO SABLENG berkisah di Nusantara pada Abad 16.Wiro Sableng, seorang pemuda dan murid dari pendekar misterius bernama Sinto Gendeng, mendapat titah dari gurunya untuk menringkus Mahesa Birawa mantan murid Sinto yang berkhianat.

Dalam perjalanannya mencari Mahesa Birawa, Wiro terlibat dalam sebuah petualangan seru bersama dua sahabat barunya, Anggini dan Bujang Gila Tapak Sakti. Pada akhirnya Wiro tidak hanya mengungkap rencana keji Mahesa Birawa, tetapi juga menemukan esensi sejati seorang pendekar.

Film Wiro Sableng diperankan oleh Vino G.Bastian, Yayan Ruhian, Sherina Munaf, Fariz Alfarazi, Marsha Timothy, Ruth Marini, Andy /rif, Yayu Unru, Dwi Sasono, Marcella Zalianty, Aghniny Haque, Yusuf Mahardika, Lukman Sardi, Rifnu Wikana, Gita Arifin, Cecep Arif Rahman, Marcell
Siahaan, dan Happy Salma; dengan Sheila Timothy sebagai Produser, Angga Dwimas Sasongko sebagai Sutradara Sheila Timothy & Tumpal Tampubolon dan Seno Gumira Ajidarma sebagai Penulis Naskah, Adrianto Sinaga sebagai Production Designer, Teguh Raharjo sebagai Editor, Aria Prayogi sebagai Music & Sound Designer, Ipung Rachmat Syaiful sebagai Director of Photography dan Keliek Wicaksono sebagai VFX Creative Director, akan tayang di bioskop pada 30 Agustus 2018
mendatang.

(Dd)

Editor : Wawan Hasbuan

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

LAINNYA