Meniti Medan Berat Untuk Desa Menyala
Masyarakat desa di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi dan Provinsi Bengkulu semakin merasakan cahaya terang dari listrik PLN, pasalnya desa-desa ini sudah puluhan tahun gelap di malam hari menanti listrik masuk ke desa mereka. Dengan adanya listrik, roda perekonomian di daerah tersebut menjadi lebih menggeliat, berbagai alat-alat kebutuhan rumah tangga yang menggunakan listrik semakin merambah penduduk di desa dan proses belajar mengajar bagi anak-anak usia sekolah lebih meningkat bahkan masyarakat dapat memanfaatkan media elektronik untuk menambah wawasan.
PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu yang membawahi langsung tiga provinsi tersebut, melalui Program Listrik Desa terus berupaya membangun infrastuktur kelistrikan yakni; perluasan jaringan, gardu induk dan gardu hubung untuk mendorong Rasio Elektrifikasi. Selain itu melakukan rekonfigurasi JTM, perbaikan tegangan drop dengan pemasangan kapasitor, dan pemasangan gardu sisipan sehingga diharapkan dapat memperbaiki kualitas tegangan maupun kemampuan kapasitas layanan. Hal ini untuk mewujudkan program “Nawacita Presiden RI” dalam rangka pemerataan bidang ketenagalistrikan melalui “Indonesia terang 2019” dan untuk meningkatkan destinasi wisata Indonesia.
Upaya PLN Wilayah S2JB untuk terus menerangi pelosok desa tentu bukan tanpa kendala, berbagai masalah yang dihadapi antara lain; proses pengiriman material tiang ke lokasi terlambat dikarenakan medan yang berat antara lain; jalan yang rusak parah dan melewati hutan yang lebat, sehingga mobil pengangkut material terperosok dan petugas PLN harus bekerja keras agar material dapat sampai ke lokasi. Masalah pembebasan tanam tumbuh yang melewati kebun masyarakat juga menjadi salah satu faktor kendala. Dukungan serta kerelaan warga untuk dipampas tanamannya sangat membantu PLN melistriki desa.
Selain menggunakan jalan darat, jalur sungai dan laut juga ditempuh untuk mengangkut material listrik ke lokasi yang berada di pulau atau di seberang sungai yang tidak ada jembatannya. Tiang-tiang listrik ini dibawa menggunakan kapal ponton, pompong bahkan dihanyutkan mengikuti aliran sungai. Di samping itu kondisi cuaca yang ekstrem yakni; badai, ombak laut dan tanah berpasir seperti di Pulau Enggano Bengkulu menjadikan perjuangan PLN Wilayah S2JB sebagai tonggak sejarah melistriki pulau terluar.
Bersama melistriki Nusantara tema Hari Listrik Nasional ke 72, di wilayah kerja PLN WS2JB telah di Launching Desa Menyala program Listrik Pedesaan yakni; sebanyak 12 desa baru dan 8 desa lama di Propinsi Sumatera Selatan, juga 7 desa baru dan 3 desa lama di Propinsi Jambi, serta ada 36 desa baru di Propinsi Bengkulu. dari sejumlah desa yang direncanakan untuk dapat dialiri listrik pada th 2017 ini sebanyak 59 Desa (40 desa baru, 19 desa lama) di Sumatera Selatan, 50 desa (37 desa baru, 13 desa lama) di Propinsi Jambi dan 55 Desa (12 desa baru, 43 desa lama) di Probpinsi Bengkulu.
Total desa berlistrik di wilayah kerja PLN WS2JB sampai dengan Oktober 2017 yaitu; 3.164 desa dari 3.264 desa di Sumatera Selatan, di Provinsi Jambi ada 1.362 desa berlistrik dari 1.484 desa, serta di Provinsi Bengkulu dari jumlah 1.515 desa telah berlistrik 1.490 desa. Di akhir tahun 2018, ditargetkan semua desa di tiga provinsi ini sudah 100% berlistrik.
Di samping peran serta pemerintah daerah, kerjasama masyarakat sangat mendukung terwujudnya desa berlistrik 100% di Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu. (Ril)