JAKARTA, Pelita Sumsel- Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-22 yang akan dipusatkan di Kota Makassar 10 Agustus 2017 mendatang. Kemenristekdikti melalui SK No 108MUKPT/2017 akan memberikan apresiasi berupa Anugerah Karya Iptek dan Inovasi Nasional kepada perguruan tinggi, industri, kementerian/lembaga, Pemerintah Daerah, lembaga litbang, aktor-aktor inovasi dan masyrakat akar rumput. Kali ini Sumatera Selatan (Sumsel) berhasil masuk nominator. Rabu (19/07)
Sumsel terpilih sebagai nominator penerima Anugerah Iptek 2017 untuk kategori Budhipura, dimana penganugerahan diberikan kepada Pemerintah Provinsi atas prestasi dalam pembinaan kabupaten dan kota, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi sumber daya, maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan dan penguatan inovasi pada kabupaten dan kota. Sehingga daerah dapat menghasilkan inovasi dengan nilai tambah dalam bentuk komersial, ekonomi maupun sosial budaya.
Tujuan penyelenggaraan Penganugerahan Karya Iptek dan Inovasi Nasional tahun 2017, dimakudkan untuk mendorong peningkatan kemampuan lptek yang diikuti dengan penguatan inovasi nasional untuk mendukung kemandirian dan daya saing bangsa Indonesia. Kemudian membangun iklim kondusif penguatan dan pengembangan inovasi sebagai outreach dari riset iptek dalam menciptakan nilai yang berkelanjutan.
Sebagai calon penerima Anugerah Budhipura tingkat Provinsi tahun 2017 melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, bertempat di Ruang Rapat BPPT 2 Lantai 24, Gubernur Sumsel H. Alex Noerdin “menjual” Sumsel dengan inovasi yang merujuk pada hilirisasi produk lokal berbahan baku karet dan teknologi pengalengan pindang patin. Dikatakan Alex, dua hal tersebut menjadi fokus penguatan sistem inovasi daerah tahun 2017 untuk Sumsel, hal ini diperkuat dengan produksi karet yang berhasil menduduki tingkat pertama di Indonesia tercatat 1.171.859 ton karet dihasilkan Sumsel. Sedangkan untuk pengembangan produk berbasis ikan patin, ini dikarenakan rincian produksi di Provinsi Sumsel mencapai 250.000 ton per tahun, dan produksi ini pula menduduki tingkat pertama di Indonesia.
“Banyak potensi-potensi yang dimiliki Sumsel, sampai kita bingung milihnya, namun difokuskan karet dan ikan patin karena sama-sama menduduki tingkat terbesar pertama di Indonesia,” terangnya
Dalam kesempatan yang sama orang nomor satu di Sumsel ini mengajukan saran kepada tim penilai untuk tidak hanya penguatan inovasi daerah saja tetapi juga meliputi inovasi regional. Hal ini tertuang dalam persentasinya sebagai profil calon penerima Anugerah Iptek, dimana ia mengkaitan dengan skenario pertumbuhan ekonomi Sumsel 2018 mendatang. Untuk pendongkrak pertumbuhan ekonomi Sumsel adalah energi dan infrastruktur. Terungkap lima sektor utama penyumbang pertumbuhan ekonomi tahun 2014 sampai 2016 antara lain pertambangan, industri pengolahan, pertanian, perdagangan besar, dan kontruksi.
“Dengan adanya penganugrahan ini akan bermunculan inovasi-inovasi yang bisa menimbulkan daya saing, tadi saya usulkan pula adannya inovasi regional agar bersinergi lebih baik,” imbuh Alex
Turut hadir dalam kesempatan ini Gubernur Jawa Barat, Gubernur Riau, Sekretaris Daerah Lampung, dan Gubernur Sumatera Utara, serta tim juri. Untuk diketahui, Selain penganugerahan Budhipura, ada pula penganugerahan Budhipraja dan Widya Kridha. Para calon penerima Anugerah diawali dengan pemaparan perencanaan, kapasitas SDM, infrastruktur, sarana prasarana dan metode kerja, budaya inovasi, dan hasil inovasi.(ril)