Palembang, Pelita Sumsel-Penataan kawasan Sekanak Kerihin yang direncanakan pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang guna menghidupkan kembali kawasan Sekanak zaman dulu tersebut menjadi kawasan destinasi wisata masih terkendala dana. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang, Sudirman Tegoeh, saat dihubungi Senin (19/6).
Sudirman menuturkan, penataan kawasan ini membutuhkan dana sekitar Rp 10 miliar. Untuk itu, pihaknya mengharapkan adanya peran serta dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Meskipun begitu, kita akan melakukan percepatan penataan dan telah dirapatkan bersama Walikota Palembang. Jika anggarannya sudah tersedia, pada 2018 penataan bisa selesai dilakukan, kita sedang upayakan pendanaannya dari CSR,” ungkapnya.
Untuk diketahui, kawasan Sekanak Kerihin sendiri merupakan kawasan yang terletak antara Sungai Sekanak ke arah Jalan Depaten Hingga Jalan Gede Ing Suro, yang mempunyai nilai sejarah era Kesultanan Palembang Darussalam hingga era Kolonial Belanda dan juga memiliki bangunan-bangunan tua yang berusia lebih dari 50 tahun.
Menurutnya, penataan kawasan ini semakin diperkuat dengan terbitnya Peraturan Walikota (Perwali) Nomor 16 Tahun 2017. konsep ini dalam rangka mempertahankan dan melestarikan peninggalan lama disana. Sebab, jika tidak dibuatkan Perwali, maka pasti ada bangunan baru atau membongkar bangunan lama bersejarah disana.
“Dengan Perwali ini, Sekanak Kerihin ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi dan dilestarikan. Setiap orang dilarang mendirikan bangunan baru dan merubah bangunan yang ada di Sekanak,” imbuhnya.
Sudirman menerangkan, hampir 75 persen bangunan di kawasan ini merupakan bangunan lama. Seperti, Pasar Sekanak yang dibangun pada tahun 1822. Kemudian, ada bioskop tertua di Palembang, yaitu Bioskop Rex. Ada juga gedung kantor Van Jacobson Van Den Berg & Co yang berada di Simpang Sekanak. Kemudian, Gudang Oeng Boen Tjit, Gudang Rokok Commodore dan masih banyak lagi.
“Direncanakan awal penataan pada 2017 ini, dimulai dengan pengecatan dengan warna yang dipilih cokelat, abu-abu dan putih. Untuk pendanaan sudah dapat respon dari pemerintah pusat,” tandasnya.(ra)