Palembang, Pelita Sumsel-
Tiba-tiba api membumbung cukup tinggi di sebuah rumah berukuran sekitar 3 x 4 m terbakar di kawasan tersebut, dengan melakukan koordinasi cepat, anggota pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPK-PB) langsung turun dan langsung turun untuk memadamkan api, dan akhirnya api dapat di padamkan, kejadian ini hanya simulasi tindakan penanganan kebakaran pada peringatan HUT Pemadam Kebakaran ke-98 di pelataran Plaza Benteng Kuto Besak (BKB), Rabu (15/3).
Selain Simulasi Memadam kebakaran, juga di praktik penyelamatan korban yang terjebak dalam mobil yang terbakar, Walikota Palembang, Harnojoyo saat menyaksikan simulasi memberikan apresiasi bahwa tugas seorang anggota pemadam kebakaran sangat berbahaya. Dimana dalam menjalankan tugasnya, para petugas ini memilki moto “pantang pulang sebelum api padam”, yang artinya, para petugas harus terlebih dahulu memadam api dalam musibah kebakaran, baru mereka akan pulang dengan tenang.
“Jadi usia pemadam kebakaran ini usianya sudah cukup tua 98 tahun, dan dalam menjalankan tugasnya para petugas memiliki resiko yang tinggi,” ujar Harnojoyo usai upacara
Harnojoyopun menerangkan, perlu penambahan sarana dan prasarana di DPK-PB. Karena perantugas para pemadam kebakaran ini sangat penting fungsinya untuk menangani terjadinya musibah kebakaran di kota Palembang.
Terlebih lagi dengan kondisi kota Palembang saat ini yang semakin banyaknya bangunan bertingkat, maka dari itu DPK-PB memerlukan mobil tangga yang dapat digunakan petugas, saat mencoba menanggulangi bila terjadi musibah kabakaran.
“Untuk meminimalisir akibat kebakaran kita menginginkan mobil tangga yang memiliki tinggi 60 m. Sekarang Selain itu kita baru memiliki mobil tangga yang tingginya 32 meter, Selain itu kita juga melakukan diklat, serta pelatihan-pelatihan terhadap anggota kita, untuk menambah kemampuannya,” tegasnya.
Kedepan tambah Harnjoyo Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang akan melakukan kolaborasi dengan daerah perbatasan seperti Ogan Ilir (OI) dan Banyuasin guna menanggulangi serta meminimalisir terjadi musibah kebakaran lahan.
“Mengingat musibah kebakaran lahan ini masih sering terjadi saat musim kemarau,” katanya. (ra)
1 Komentar