Bupati OKU Timur Ajak Antisipasi Karhutla

waktu baca 2 menit
Kamis, 16 Feb 2017 14:51 0 184 Redaktur Pelita Sumsel

OKU Timur, Pelita SumselDalam amanatnya ketika pelaksanaan Apel Kesiapsiagaan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun 2017 Kamis (16/2/2017) dihalaman Pemkab OKU Timur Bupati OKU Timur HM Kholid MD Ssos Msi mengajak seluruh instansi untuk membangun komitmen bersama dalam melakukan pencegahan bencana Karhutla tahun 2017.

Menurut Bupati, Karhutla di Sumsel hampir terjadi diseluruh wilayah terutama hutan Industri, Negara, Margasatwa bahkan Hutan Konservasi yang disebabkan karena rendanya pencegahan yang dilakukan. Jika pada tahun 2015 lalu titik fokus penanggulangan bencana dilakukan pada tim Pemadam Kebakaran namun tahun 2017 titik fokus diutamakan pada pencegahan sehingga kebakaran tidak terjadi.

“Ada beberapa hal yang memerlukan perhatian seperti lahan perkebunan yang belum dikelola agar segera dikelola sehingga tidak ada yang menjadi sumber api. Penambahan personil pada perusahaan-perusahaan perkebunan pembangunan pos pantau serta bangun kerjasama antara perusahaan dengan TNI dan Polri dan dinas terkait serta masyarakat.

Dikatakan Kholid, wilayah OKU Timur yang mengalami kebakaran pada tahun 2015 lalu hampir mencapai 4000 Hektare (Ha) jumlah yang cukup luas yang rata-rata terjadi diwilayah perkebunan. Untuk itu dirinya menginstruksikan agar seluruh jajarannya melakukan persiapan dini sehingga jika terjadi karhutla tidak kelabakan dalam melakukan penanggulangan.

“Berdasarkan data dari BMKG, kemarau tahun 2017 akan lebih panjang dibandingkan tahun 2015 lalu. Untuk itu kita harus bersiapsiaga dalam mengantisipasi kemungkinan bencana karhutla yang akan terjadi,” katanya.

Dikatakannya tahun 2015 lalu, Karhutla di Indonesia menyebabkan kerugian negara hampir mencapai Rp. 300 Triliun lebih. Besarnya kerugian tersebut menyebabkan Presiden RI Ir Joko Widodo memanggil 9 kepala daerah dari 34 Provinsi untuk memaparkan bagaimana cara menanggulangi bahaya kebakaran di daerah masing-masing mengingat kemarau tahun 2017 diperkirakan lebih panjang dari tahun 2015 lalu.

Sedangkan untuk lahan yang saat ini sedang mengalami konflik bupati OKU Timur meminta kepada masyarakat untuk segera melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi, kabupaten, kecamatan, dan desa untuk mencari jalan keluar dan jalan terbaik dalam menyelesaikan konflik yang ada. (ril/rfn)

 

Redaktur Pelita Sumsel

Media Informasi Terkini Sumatera Selatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


    LAINNYA