Palembang. Pelita Sumsel — Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) adalah daerah otonomi baru hasil pemekaran dari Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan yang disahkan 11 Januari 2013 sesuai dengan Dasar Hukum pembentukannya yaitu Undang-Undang No.7 Tahun 2013. Adalah seorang Heri Amalindo, salah satu tokoh pelopor dalam pembentukan daerah otonomi baru tersebut.
Diwawancarai secara khusus, Rabu (18/1) di Palembang, beliau mengatakan selama 2 tahun menjabat sebagai Pjs Bupati PALI banyak yang sudah dikerjakan, tentunya itu semua untuk masyarakat PALI.
“Selama 2 tahun saya sebagai Pjs Bupati PALI sejak 2013, tentunya sudah banyak yang kami perbuat dan kami kerjakan, semua untuk masyarakat PALI dan masyarakat dapat menikmati dan menilai sendiri apa yang telah kami perbuat”. Ungkap mantan Kepala Dinas PU Provinsi Sumsel tersebut.
Pengalamannya sebagai Abdi Negara menyebabkannya acuh bahkan tidak mengerti dunia perpolitikan. Tetapi, semangat untuk membangun PALI sangat berkobar dihatinya sehingga ia sangat fokus terutama dalam pembangunan infrastruktur PALI yang jauh dari kata layak.
“Waktu itu, kami sebagai Pegawai Negeri Sipil tidak terlalu peduli atau bahkan tidak mengerti soal politik, tetapi dalam hal ini kami ingin bekerja dan fokus kepada pembangunan Infrastruktur PALI yang keadaannya hancur mana ketika awal kami disini keadaan infrastruktur dari segala lini luar biasa hancur dan sangat tidak layak”. Jelas Alumni Teknik Sipil Universitas Sriwijaya itu.
Selanjutnya beliau mengatakan, pada tahun 2013 belum terlalu banyak berbuat untuk PALI, tetapi kami menginventaris semua keluhan masyarakat dengan langsung turun ke lapangan.
“Kami langsung turun ke lapangan setiap hari, katakanlah 2 hari kami di kantor, sisanya kami turun ke semua desa yang ada di PALI guna mengetahui apa penyebab jalan rusak dan keluhan masyarakat terhadap situasi dan kondisi PALI”. Kata Sekretaris Umum ICMI Sumsel tersebut.
Ditambahkannya, ia mengatakan bahwa pada tahun 2014 beliau dipercaya kembali oleh Gubernur Sumsel untuk melanjutkan posisinya sebagai Pjs Bupati PALI. Dan ia menargetkan untuk menjadikan PALI sebagai Kabupaten yang Definitif.
“Tahun 2014 kami baru ada anggaran dengan total APBD kurang lebih 385 Miliyar untuk membangun seluruh infrastruktur. Dengan keadaan ketika itu sekolah hancur, listrik tidak ada, air bersih susah dan hampir semua jalan rusak parah”. Jelas Heri, sapaan akrabnya.
“APBD kami sudah patok saat itu 70 % untuk belanja modal dari anggaran, hampir 250 Miliyar kami fokuskan pada pembangunan jalan, dan selama kami memimpin PALI dari 2013 sampai 2015 bisa dikatakan 40 % bangunan infrastruktur sudah terbangun sesuai dengan rencana kami”. Tambahnya.
“Selaku Pjs Bupati saat itu, semuanya kami lakukan untuk masyarakat PALI, kita adalah rakyat PALI yang harus hidup dalam keadaan yang memadai dan sebagaimana mestinya”. Tutup putra kelahiran Desa Air Hitam tersebut.
Sekarang Heri Amalindo terpilih sebagai Bupati PALI definitif dalam proses Pemilukada Pertama Kabupaten PALI. Tentunya masyarakat PALI berharap kiranya seorang Heri Amalindo bisa melanjutkan kegemilangannya.
(Djiebond)
Tidak ada komentar