Palembang, Pelita Sumsel-Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD 1 Sumatera Selatan bukan pertama kalinya mengadakan Konggres Ibu Nusantara (KIN) tahun ini menginjak tahun ke-4. Minggu (25/12) di Sriwijaya Promotion Center Palembang dihadiri sekitar 1200 muslimah dari latar belakang berbeda (guru, dosen, organisasi perempuan, professional, insan pers, majelis ta’lim, dan ibu rumah tangga) baik di Palembang maupun diluar Palembang.
Dalam KIN ini membahas Kondisi keluarga muslim saat ini dalam keadaan yang sungguh memprihatinkan, perlahan namun pasti mereka mengalami kerapuhan. Permasalahan saat ini tidak dapat diselesaikan hanya oleh keluarga namun dibutuhkan peran negara, inilah yang diangkat dalam KIN-4 “Negara Soko Guru Ketahan Keluarga”.
Ketua Muslimah HTI DPD 1 Sumsel, Syafrida Syafruddin, S.H menyatakan bahwa kondisi ketahanan keluarga saat ini adalah persoalan sistemik, akibat negara kapitalistik yang tidak menghadirkan diri dengan prinsip pelayanan (khadamah) namun lebih banyak menimbang untung rugi layaknya pebisnis (tujjar).
“Karena itu kerapuhan keluarga tidak bisa diatasi hanya dengan program Kursus Calon Pengantin (suscatin), pembentukan relawan Motivator Ketahanan Keluarga (Motekar)” Jelasnya saat di bincangi pelitasumsel.com Minggu (25/12) di Sriwijaya Promotion Center Palembang
Menurut Syafrid, sekulerisme dan liberalisme yang nyata-nyatanya terbukti menyebabkan krisis ekonomi, belum lagi program pemerintah berupa pengarusutamaan gender (PUG) dan pemberdayaan ekonomi perempuan (PEP) justru melemahkan ketahanan keluarga ujarnya. “saya menilai solusi dari ketahanan keluarga hanya ada pada negara berdasarkan Islam yakni khilafah Islamiyah lah yang mampu mewujudkan peran ideal negara sebagai penanggung jawab dan pemelihara (raaín)” Lanjutnya
Selain itu Pemimpin dalam negara khilafah akan berperan sebagai pelayan umat (khadimul ummat). Sistem ekonominya menghasilkan keluarga yang berkesejahteraan, sistem pendidikan dan sosialnya menghasilkan masyarakat berperilaku mulia dan generasi berkualitas insan kamil serta sistem hukumnya yang menciptakan rasa keadilan dambaan semua orang.
“Solusi tuntas bagi persoalan massalnya kerapuhan keluarga adalah berjuang bersama menegakkan sistem khilafah yang akan secara nyata menghadirkan Negara sebagai Soko Guru Ketahanan Keluarga,” tutupnya (Pohan)
Tidak ada komentar