PALEMBANG, Pelita Sumsel – Indonesia Darurat Ketahanan Keluarga karena Negara yang menjadi pilar utama untuk mewujudkan kondisi ideal keluarga Indonesia dipandang belum mampu menyediakan kebutuhan dan kemudahan dalam akses kehidupan publik dan hak dasar seperti kesehatan, pendidikan, pangan, transportasi, keamanan, perumahan. Hal ini terungkap saat Risalah Akhir Tahun (RATU) 2016 yang dilaksanakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Sumsel di RM Pindang Bunda Egrie, Jl Parameswara Palembang, Kamis (15/12/2016)
Syafrida, Ketua MHTI Sumsel, mengatakan telah terjadi komersialisasi dan kapitalisasi yang luar biasa terhadap pelayanan dan penyediaan hak dasar keluarga sehingga menzalimi, membebani dan tidak manusiawi.
“Salah satu hak dasar Keluarga adalah kesehatan. Negara telah menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional namun memiliki dengan JKN tidak serta merta menjamin kesehatan bagi masyarakat, rakyat diwajibkan membayar iuran setiap bulan meskipun tidak ada anggota keluarga yang sakit, rakyat terkesan “dipalak” dan menambahi beban keluarga” tegasnya.
Belum lagi persoalan pendidikan yang institusinya dituntut menghidupi dirinya sendiri yang pada akhirnya biaya pendidikan semakin tinggi, mahalnya harga pangan yang dikuasai oleh 80 persen impor, sambung Syafrida
“Perubahan menyeluruh dengan mengadopsi dan menerapkan syariat di semua aspek kehidupan dalam institusi khilafah Islamiyah dan meninggalkan sistem demokrasi, liberalisme dan kapitalisme adalah satu-satunya solusi” pungkasnya.
(Wwn)
Tidak ada komentar