PALEMBANG, PelitaSumsel.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sangat menyambut baik gagasan program Pemerintah membangun Desa melalui pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang di prakarsai Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI.
Menurut Gubernur Sumsel Alex Noerdin, dengan pendampingan, Pemerintah Provinsi Sumsel terus berupaya menjadikan Desa menjadi mandiri dengan membuat usaha yang bisa menghasilkan, bukan hanya di bidang Infrastruktur semata melainkan diberbagai bidang lainnya.
“Provinsi Sumsel sendiri memiliki 2859 Desa dengan dana Desa yang digulirkan pemerintah sebesar Rp.1,78 Triliun, kita sangat menyambut baik gagasan yang sangat baik ini, dan Sumsel segera menindak lanjuti,” ungkap Alex Noerdin saat menghadiri rapat senat terbuka Universitas Sriwijaya (Unsri) dalam rangka Dies Natalis ke-56 di Gedung Graha Sriwijaya Kampus Unsri Bukit Besar Palembang, Kamis (3/11).
Kegiatan ini diisi dengan orasi ilmiah “Kemitraan Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan perguruan tinggi dalam rangka percepatan pencapaian Desa maju” oleh Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, BSEE, M.B.A
Nampak hadir dalam kesempatan ini Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristekdikti RI, Intan Ahmad, PhD, Rektor Unversitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff, MSCE, serta para guru besar Universitas Sriwijaya.
Dalam orasi ilmiahnya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, Eko Putro Sandjojo, menyampaikan banyak hal diantaranya penyaluran dana Desa tahun 2016 rata-rata setiap Desa menerima sebesar Rp.643,6 Juta dan diprediksi meningkat di tahun 2017 sebesar Rp.800,4 Juta per Desa.
Menurutnya, besarnya dana Desa yang masing-masing diperoleh dimanfaatkan membiayai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat berskala lokal yang diselenggarakan secara swakelola.
Dalam dua tahun terakhir, kata Eko Putro Sandjojo, dana Desa yang disalurkan pemerintan diantaranya untuk meningkatkan jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) yang jumlahnya terus meningkat tajam. Pada akhir 2014 hanya berjumlah 1.022 unit, meningkat drasti di tahun 2016 sebanyak 12.848 Unit, Dari 34 Provinsi, 25 Provinsi memuliki BUM Desa
“Dari 12.848 Unit BUM Desa yang sudah terbentuk 40 diantaranya sudah memiliki omset antara 300 juta sampai 8,7 Milyar,Di Sumsel sendiri terdapat 46 BUM Desa tersebar diseluruh wilayah Sumsel,” terangnya.
Lebih lanjut Eko Putro Sandjojo mengatakan, saat ini pihaknya telah menjalin kerjasama dengan berbagai Universitas yang tergabung dalam program Perguruan Tinggi Masuk Desa (Pertides) dan Unsri merupakan salah satu anggota.
Dalam program ini, kata Eko Putro Sandjojo, Universitas melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik dengan mengirimkan para mahasiswa ke Desa- Desa untuk membantu kebutuhan Desa baik bidang administrasi, teknis pembangunan infrastruktur dan lainnya.
“Program ini kita harapkan bisa berkelanjutan selain akan membantu Desa juga sangat bermanfaat bagi para mahasiswa karna bisa mempraktekan ilmunya langsung di masyarakat,” ujar Eko Putro Sandjojo.
Sementara, Rektor Unversitas Sriwijaya Prof. Dr. Ir. Anis Saggaff mengatakan, Unsri akan siap mensukseskan program pemerintah salah satunya BUM Desa. Salah satu upaya yang sudah dilakukan yakni sudah dilakukannya Penandatanaganan kesepahaman bersama antara,Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kemenristekdikti dan Unsri.
Selain itu, lanjut Anis Saggaff, Unsri terus berupaya meningkatkan eksistensi dengan berupayan menjadikan Unsri The word class Universiti di Sumsel. “Target kita 2020 Unsri menjadi The word class University,” pungkasnya.
(ril/wwn)
Tidak ada komentar