Pj Gubernur Harapkan Bulog Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani Disaat Puncak Panen Raya

waktu baca 3 menit
Rabu, 29 Jan 2025 22:02 0 5 Redaktur Romadon

 

Banyuasin, Pelita Sumsel – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi, S.H., M.S.E mengharapkan agar pihak  Badan Urusan Logistik (Bulog) di wilayah Sumsel, untuk dapat menyerap gabah petani secara maksimal menyusul telah masuknya masa panen raya padi di sejumlah sentra pangan di Sumsel.

“Pertama kita langsung kelapangan bersama dengan Bulognya, dimana selama ini komunikasi antara Bulog dengan petaninya belom terjadi dengan baik, karena salah satu kendalanya Bulog tidak mempunyai mitra disini . Kita sudah tunjuk tadi untuk jadi mitra disini, kemudian mitra akan bekerjasama dengan bulog segera untuk menyerap hasil panen gabah dari Kecamatan Tanjung Lago,” kata Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dalam sambutannya saat Peninjauan Serap Gabah Petani Bulog Wilayah Sumsel Babel, bertempat di Desa Telang Sari  Kecamatan Tanjung Lago Kabupaten Banyuasin, Sabtu (25/1/2024).

Kabupaten Banyuasin yang merupakan daerah penghasil padi tertinggi di Sumsel, karena itu dia  memberikan atensi khusus agar  Bulog dapat menyerap gabah petani dengan maksimal mengingat
pemerintah telah menghentikan kebijakan impor beras di tahun 2025.

“Bulog harus menyerap dari semua petani, tolong juga bulog bekerjasama dengan badan swasta yang memiliki dryer atau pengeringan, karena yang menjadi kendala petani adalah tidak tersedianya dryer,” imbuhnya.

Elen menuturkan,  Bulog memiliki ketentuan tertentu terkait gabah yang dapat diserap dan dibeli sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).  Saat hasil panen tidak memenuhi standar petani akan dibeli sesuai dengan rafaksi.

Menyikapi hal tersebut, Elen meminta Bupati  Banyuasin bersama Danrem untuk bisa mendampingimu dan memastikan bahwa gabah yang akan diserap oleh bulog itu sesuai dengan keinginan petani, semakin baik kualitasnya, maka harganya akan semakin baik.

“Kami minta Danrem untuk memastikan dan mengecek harganya besok kalau sudah ada transaksi pastikan harganya sudah Rp. 5.750 dengan kualitas hasil panen,” terangnya.

Pemerintah Provinsi lanjut Elen terus berkoordinasi dengan Pemerintah Banyuasin untuk segera memperbaiki Rice Milling Plant (RMP) atau Pabrik Pengolahan beras di Kecamatan Tanjung Lago.

“Pemprov sudah bicara dengan Bupati Banyuasin untuk memperbaiki RMP kita segerakan untuk bisa berfungsi, hingga nanti bisa meningkatkan kualitasnya, mulai dari kadar airnya bahkan bisa dibawah 25% sehingga harga Rp. 6.500 bisa kita capai disini,” tambahnya.

Elen juga menghimbau agar Dinas Pertanian Provinsi Sumsel maupun kabupaten/kota untuk  sudah harus mempertimbangkan pengadaan bibit atau mulai menyiapkan benih tanam berikutnya.

“Gapoktan atau korporasi mulai mengadakan alsintan minimal dryer, karena kalau tidak ada dryer itu sulit bagi petani untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, Ini penting cara dan solusinya panen berikutnya akan lebih baik,“ tandasnya.

Sementara Manager Bisnis Perum Bulog Wilayah Sumsel Babel Budhi  Indrawan mengatakan, pihak Bulog melakukan pembelian gabah dan beras petani, sesuai keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 tahun 2025 tentang Perubahan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) dan Rafaksi Harga Gabah Rp 6.500 adalah gabah kering panen di tingkat petani dengan kualitas kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.

“Intinya untuk diluar kualitas masih bisa diterima namun ada  harga penyesuaian atau rafaksi sesuai dengan tabel standar harga yang ditetapkan Kepala Badan Pangan Nasional (BPN) atau untuk harga terendahnya itu pada kisaran Rp. 5.750,” tandasnya.

LAINNYA