Palembang, Pelita Sumsel – Akibat laporannya ke Polda Sumsel, terkait diduga korban pelecehan seksual oleh oknum dosen, akhirnya
mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya (Unsri) ikut dalam yudisium sesi kedua.
Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) memastikan seluruh mahasiwa Fakultas Ekonomi yang yang telah ditentukan mengikuti proses yudisium. Hanya saja pelaksanaannya dibagi dalam 2 sesi.
Wakil Rektor III Unsri Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Iwan Stia Budi, mengatakan terdapat 157 mahasiswa Fakultas Ekonomi yang mengikuti yudisium pada Jumat (3/12).
“Memang ada sedikit kegaduhan akibat misinformasi yang beredar sebelumnya. Tapi kami pastikan semua ikut dalam yudisium,” katanya.
Hanya saja, menimbang dari banyaknya jumlah peserta. Maka pelaksanaan yudisium dilakukan dalam 2 sesi. Yakni pagi dan siang. Dimana mahasiswi berinisial F (sebelumnya disebutkan berinisial DR) yang diduga korban pelecehan seksual oleh oknum dosen ikut dalam yudisium sesi kedua.
“Kami menerapkan protokol kesehatan dengan membagi jumlah peserta kedalam dua sesi,” ungkapnya.
Iwan pun meminta agar masalah yudisium Fakultas Ekonomi itu tidak dikaitkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang saat ini tengah diproses oleh penyidik PPA Ditreskrimum Polda Sumsel.
“Jadi jangan salah informasi. Yang benar itu yudisium sudah diatur dan memperhatikan protokol kesehatan,” tuturnya
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy, membenarkan kalau F sudah mengikuti Yudisium. Hanya saja, namanya sempat dicoret meski sebelumnya sudah menerima undangan.
“Alasan rektorat awalnya kurang administrasi. Tapi kenapa sebelumnya ada undangan, tapi tiba-tiba namanya hilang, dan pada sesi kedua namanya ada lagi,” tutupnya (Ron)