Patuhi Prokes, Dirjen Haji Berharap Jemaah Umrah Bisa Berangkat

waktu baca 3 menit
Kamis, 4 Nov 2021 17:59 0 153 Redaktur Romadon

Palembang, Pelita Sumsel – Pemerintah terus berjuang agar masyarakat muslim Indonesia bisa berangkat umrah dalam waktu dekat. Bila kondisi semakin membaik, pemerintah optimis di akhir November ini jamaah umrah Indonesia sudah bisa berangkat ke Tanah Suci.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI Hilman Latief Smengakui, hingga saat ini pemerintah belum bisa memastikan kapan jamaah umrah dari Indonesia bisa berangkat ke Arab Saudi. Hal itu lantaran yang memegang kunci adalah pemerintah Arab Saudi.

“Kita tentu berharap secepatnya. Namun harus dipahami yang membuka kliknya adalah pihak lain (Arab Saudi-red). Rumahnya yang akan kita kunjungi. Pastinya kita terus melakukan upaya dan komunikasi intensif. Insya Allah tidak akan lama lagi, meskipun kita belum bisa memastikan tanggalnya. Mudah-mudahan, akhir November ini bisa,” harap Hilman Latief saat menjadi narasumber Talkshow di Studio InmasTV Kanwil Kemenag Sumsel, Kamis (4/11) siang.

Hilman juga menjelaskan, Kemenag mencoba menyiapkan aspek teknis bagaimana jamaah umrah bisa difasilitasi dengan baik. Menurutnya, di Kemenag ada tim krisis yang bertugas mengidentifikasi persoalan haji dan umrah di masa pandemi.

“Kita berkoordinasi dengan stake holder terkait seperti Kementerian Kesehatan. Kita sebenarnya sudah menyusun draft regulasi dengan protokol yang lebih detil. Juga skenario keberangkatan. Namun belum dikeluarkan karena menunggu kepastian dari Arab Saudi. Dengan kata lain sudah di level finishing,” jelas Hilman.

Dia menambahkan, pemerintah juga berjuang agar tidak perlu lagi dilakukan booster untuk jamaah yang sudah melakukan vaksinasi. Sebab hal itu bukan sekadar terkait biaya, namun juga persoalan pemerataan vaksin di Indonesia.

“Kalau tetap diterapkan booster misalnya, bagaimana dengan warga Indonesia yang belum divaksin sama sekali. Kita kan tahu bahwa Indonesia jumlah penduduknya besar. Masih ada jutaan warga yang belum divaksin,” tutur Hilman.

Hilman juga berharap agar semua pihak, termasuk PPIU dan KBIHU ikut berperan memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Apa yang harus mereka persiapkan dan apa yang mesti mereka jalani saat berangkat umrah atau haji nantinya. Termasuk kemungkinan karantina dan protokol kesehatan yang mesti dilalui, serta kemungkinan naiknya biaya.

“Melalui umrah kita dapat menunjukkan kepada dunia bahwa orang Indonesia itu disiplin dan patuh prokes. Ini penting agar kita bisa mendapatkan kuota maksimal pada penyelenggaraan ibadah haji mendatang,” tuntas Hilman.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sumsel, Mukhlisuddin menyampaikan, Kemenag Sumsel telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang persoalan haji dan umrah di berbagai kesempatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Mulai dari Kepala Kantor Kemenag, Kepala KUA, hingga para penyuluh agama.

“Insya Allah masyarakat Sumsel dapat memahami. Apa yang diharapkan masyarakat Indonesia itu sama. Begitu pula dengan masyarakat di negara lain. Mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir sehingga semuanya bisa kembali normal. Pastinya, kita berpesan kepada calon jamaah agar tetap bersabar dan menyiapkan diri sebaik mungkin agar dalam kondisi kesehatan yang paripurna saat berangkat,” tutur Mukhlisuddin.

Laporan : Firwanto M Isa

LAINNYA