Muara Enim, Pelita Sumsel – Terkait adanya dugaan uang pelicin menjadi Kepala Sekolah (Kepsek) di wilayah Kabupaten Muara Enim kini muncul isyu dan menjadi perbincangan di masyarakat.
Pasalnya, bahwa dalam pergantian posisi atau rotasi yang harusnya menjadi hal yang wajar itu justru kini menguap isyu kurang enak karena diduga pergantian para Kepsek SDN, ,SMPN dan tingkat atas diwilayah Kabupaten Muara Enim saat mutasi besar-besaran tersebut diduga sarat dengan memakai uang pelicin.
Pemberlakuan rotasi atau perubahan posisi Itu bisa terjadi di tiap instansi, baik itu instansi pemerintah maupun swasta. Begitu juga pada posisi Kepala Sekolah (Kepsek) mulai tingkat dasar sampai tingkat atas. Namun, bila rotasi tadi tidak sesuai dengan kapasitas dan kompetensi yang sesuai standar maka hal itu akan menjadi masalah.
Seperti yang terjadi pada salah satu Kepsek SD Negeri di Kecamatan Gelumbang yang enggan disebutkan namanya tersebut, bahwa dirinya telah lumayan lama menjadi Kepala Sekolah dan sudah berpengalaman serta memiliki kompetensi sebagai Kepala Sekolah, malah ditempatkan di sekolah seperti dimana saat awal dirinya menjadi Kepala Sekolah. Namun di lain sisi, ada Kepala Sekolah yang dinilai belum sesuai mulai dari pengalaman dan kapasitas, justru ditempatkan di Sekolah yang memiliki kredibilitas sekolah unggulan.
Dikatakannya, sebenarnya dia tidak terlalu mempermasalahkan dirinya yang di tempatkan di sekolah tempat dirinya awal menjadi Kepsek, namun, bila Dinas terkait memiliki standar atau aturan penempatan posisi kepala sekolah, seharusnya mereka bisa menilai dan mempertimbangkan saat akan menempatkan seorang Kepala Sekolah.
Dirinya berharap kepada Dinas terkait, untuk lebih bisa cermat dan teliti dalam menempatkan atau memilih sosok calon Kepsek. Karena, nantinya para Kepsek ini juga akan dinilai dan juga menjadi acuan peningkatan sekolah yang dipimpinnya.
“Apalagi sekarang banyak sekolah yang grouping. Otomatis bukan hanya satu sekolah saja yang menjadi tanggung jawabnya. Dan ini apabila sama Kepsek tidak terlalu faham dan belum sesuai dengan kapasitasnya, bukan tidak mungkin sekolah tersebut tidak ada perubahan,” ujarnya, saat diwawancarai.
Selain itu, dirinya juga sempat mendengar bahwa, ada dugaan para Kepsek yang ditempatkan di sekolah sekolah unggulan harus mengeluarkan uang pelicin agar bisa mendapatkan sekolah yang mereka inginkan. “Kalau seperti ini kan bahaya nantinya,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Muara Enim Harson Sunardi SAP MSi, Jumat (05/03) terkait isu uang pelicin tersebut di atas tidak menapik isu tersebut, tetapi pihaknya dalam hal ini hanya sebagai fasilitator saja dan sama sekali tidak memiliki wewenang dalam rotasi tersebut.
“Ya saya sempat mendengar isu tersebut, kito cuman fasilitator bae, wewenang nyo ado di pihak Dinas Pendidikan dalam hal ini Kabid Pembinaan SD dan Kabid GTK ” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim Irawan Supmidi Spd S.Mn, MM ketika di konfirmasi melalui Kabid pembinaan SD, Zaiben Spd MPd via telpon mengatakan bahwa dirinya saat ini sedang berada di luar kota.
“Lagi di Ogan Ilir ndongantenkah ponakan,” singkatnya. (NVJ)