Banyuasin, Pelita Sumsel – Kelangkaan pupuk di beberapa wilayah membuat petani di beberapa wilayah pertanian menjerit, seperti halnya di Muara Sugihan Banyuasin, terjadi kelangkaan pupuk di desa dya kusuma.
Petani di buat bersedih dikarenakan kelangkaan pupuk terjadi di desa mereka, Petani tambak di Kawasan Muara Sugihan, yang terhampar luas juga tertunduk lesu dikarenakan mereka membutuhkan pupuk untuk tambak.
“Mereka tak bisa berbuat banyak dikarenakan masih mengharapkan bantuan pemerintah, Bantuan-bantuan yang selama ini tidak tepat sasaran membuat petani-petani di muara sugihan semakin terpuruk, belum lagi tidak maksimalnya output hasil pertanian yang belum dapat mensejahterakan petani. Lagi-lagi sudah seharusnya petani sejahtera apalagi Banyuasin adalah Lumbung Padi Nasional,” kata Widya Astin ketua serikat petani Indonesia Banyuasin
Kesulitan tersebut kini mulai mendapat respon dari pemerintah. Pemerintah melalui Kementerian Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, memberikan terobosan bagi para petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Yakni melalui program kartu tani, yang telah diluncurkan terlebih dahulu di pulau Jawa, tujuan program kartu tani tersebut tidak lain adalah supaya subsidi pemerintah tepat sasaran.
“Jadi yang tak punya kartu tani tidak akan mendapatkan pupuk bersubsidi, petani hanya bisa membeli pupuk di pasaran bebas yang harganya 2 kali lipat. Dengan begitu, seluruh petani akan merasakan dampak program ini, kedepannya para petani akan mudah mendapatkan pupuk bersubsidi dengan menggunakan Kartu Tani,” tuturnya
Sementara itu Dirjen Prasarana dan Sarana Kementan Sarwo Edhy, menanbahkan kelangkaan pupuk terjadi akibat pengurangan anggaran pupuk subsidi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 8,8 ton tahun 2019 menjadi 7,9 ton tahun 2020.
“Dengan adanya pengurangan anggaran diharapkan petani tidak hanya tergantung pada pupuk subsidi dan juga manfaatkan pupuk non-subsidi,” terangnya.(Suh)