Pali, Pelita Sumsel – SKK Migas dan KKKS Pertamina Hulu Energi Raja Tempirai (PHE Raja Tempirai), operator wilayah Kerja Raja/Pendopo melakukan acara seremonial tajak sumur pengembangan AH-A5, Selasa (29/9).
Sumur AH-A5 yang berlokasi di Desa Air Itam, Kecamatan Penukal, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, PALI ini merupakan pengeboran sumur pertama bagi SKK Migas dan KKKS PHE Raja Tempirai sejak alih kelola wilayah kerja pada Juli 2019 lalu. Sebelumnya Blok Raja/Pendopo dioperasikan oleh Joint Operation Body (JOB) Pertamina – Golden Spike Ltd, dan terakhir dilakukan pengeboran di WK Raja/Pendopo pada tahun 2011.
Sumur Pengembangan AH-A5 direncanakan akan selesai di bor dalam waktu 21 hari, dengan kedalaman 6300 feet. Pengeboran AH-A5 menggunakan Rig Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) OW760/1000 HP sebagai mitra yang digandeng KKKS PHE Raja Tempirai.
Sebelum dilakukan Tajak, SKK Migas dan KKKS PHE Raja Tempirai telah memenuhi kewajibannya untuk menyampaikan sosialisasi kepada Pemerintah Kabupaten PALI dan perwakilan masyarakat sekitar wilayah operasi. Seiring dengan hal tersebut KKKS PHE Raja Tempirai juga telah menyerahkan bantuan secara simbolis berupa 900 paket sembako, 1000 masker dan 500 peralatan sekolah kepada perwakilan kepala Desa dan kepala sekolah untuk didistribusikan kepada warga sekitar wilayah operasi yang telah memenuhi kriteria penerima bantuan.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekda Kabupaten PALI, Syahron Nazil mewakili Bupati PALI beserta jajaran, Kapolres PALI yang diwakili Kapolsek Penukal Abab Iptu Alpian dan Dandim 0404 Muara Enim yang diwakili Danramil Talang Ubi Kapten Inf Erry Hastanto. Hadir pula pihak SKK Migas Perwakilan Sumbagsel yang diwakili Manajer Senior Operasi Perwakilan Sumbagsel, Dian Sulistiawan, VP Relation PHE, Ifki Sukarya, General Manager PHE OK RT, Rahmad Wibowo, Field Manager PHE OK RT Alamsyah dan beberapa Pekerja PHE Raja Tempirai.
Field manager KKKS PHE Raja Tempirai, Alamsyah dalam sambutannya menjelaskan bahwa persiapan pengeboran di masa pendemi Covid-19 tentu mempunyai tantangan yang lebih tinggi. Penerapan protokol covid-19 yang ketat tentu menjadi perhatian tim selain persiapan operasional pengeboran.
“SKK Migas dan KKKS PHE Raja Tempirai selalu mengedepankan aspek HSSE dalam menjalankan operasi, demikian pula pada kegiatan pengeboran AH-A5 ini. Masa pandemi tidak akan menyurutkan semangat kami, apalagi dukungan dari Pemkab PALI dan stakeholders lainnya begitu besar”, Papar Alamsyah.
Hal ini dibenarkan oleh Sekda Kabupaten PALI, Syahron Nazil yang mengatakan bahwa Pemkab PALI akan memberikan dukungan penuh atas kegiatan pengeboran sumur AH-A5 dan berharap berhasil agar berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten PALI.
“Saya mengharapkan pula agar dukungan ini juga dapat diberikan semua Camat, Kepala Desa dan masyarakat untuk kelancaran operasi pengeboran yang dilakukan SKK Migas dan KKKS PHE Raja Tempirai ini”, ujar Syahron.
General Manager PHE Raja Tempirai, Rahmad Wibowo mengatakan bahwa program pengeboran sumur pengembangan AH-A5 merupakan sejarah bagi SKK Migas – PHE Raja Tempirai, karena ini merupakan sumur pertama.
“Kami berupaya dan berdoa agar hasilnya baik, sehingga sumur AH-A5 dapat memberikan kontribusi bagi pemenuhan migas nasional dan menambah pendapatan bagi hasil bagi daerah”, kata Rahmad.
Sementara itu, Manajer Senior Operasi SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Dian Sulistiawan mewakili Kepala SKK Migas Perwakilan Sumbagsel menyebutkan bahwa program pengeboran yang dilakukan oleh PHE Raja Tempirai ini merupakan upaya untuk pemenuhan Produksi Migas Nasional, “Dalam kondisi Pandemi Covid-19 industri hulu migas akan tetap beroperasi untuk pemenuhan produksi migas dan menjaga ketahanan energi nasional. Hal ini kami buktikan dengan kegiatan operasional SKK Migas dan KKKS PHE Raja Tempirai yang terus berjalan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ketat sesuai arahan Kepala SKK Migas kepada seluruh KKKS. Untuk mewujudkan hal ini tentu kami tidak dapat berjalan sendiri sehingga sangat membutuhkan dukungan semua pihak terutama dukungan dari masyarakat dan Pemkab PALI”, tutup Dian. (jea/rls)