OKU, Pelita Sumsel – Kesiapan sekolah dalam menyambut tahun ajaran baru di era new normal menjadi perhatian khusus Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Oku). Hal ini terlihat saat Kepala Disdik OKU Teddy Meilwansyah SSTP MM didampingi Kabid Pembinaan SMP, M Darojatun SE ME dan Kabid Pembinaan PAUD dan PNF, Ahmad Azhar S STP melakukan kunjungan ke SMP N 35 OKU di Desa Bandar Jaya Kecamatan Lengkiti pada Selasa (30/6) kemarin.
“Kami meninjau langsung kesiapan sekolah apabila nanti kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka ditahun ajaran baru diera new normal ini akan dibuka, Kunjungan ini untuk mendengarkan secara langsung masukan dan saran dari seluruh kepala sekolah apabila nanti sekolah akan dibuka kembali,” Kata Teddy.
Dikatakan Teddy, tanggal 13 juli 2020 trahun ajaran baru dimulai, namun bukan berarti sekolah dibuka. Hal ini masih akan melihat situasi dan kondisi. “untuk OKU sudah Alhamdulillah zona hijau, namun ada prasyarat yang harus dilewati apabila daerah akan membuka sekolah seperti sedia kala,” ujarnya.
Syarat tersebut lanjut Teddy, pertama daerah yang akan membuka kembali seklah harus zona hijau, kedua mendapat izin dari pemerintah kabupaten dan gugus tugas covid. Selian itu Disdik OKU juga menurut Teddy akan memasukan saran dari ikatan dokter anak Indonesia. Kemudian sekolah wajib mencheklist persiapan dan protap ketentuan apabila sekolah akan dibuka. “protapnya sudah kami buat kalau tidak salah ada lima dan yang tekahir da ini yang paling utama harus ada izin dari orang tua siswa,” tegasnya
Dikatakan Teddy, ia sudah menyampaikan ke MKKS untuk mengajak komite sekolah rapat mengenai pembukaan sekolah ini. “Semua harus betanggung jawab, jangan sampai nanti kalau ada masalah dilemparkan ke sekolah, kasian sekolahnya, jadi semua dilibatkan,” imbuhnya
Disinggung masalah protap yang telah dibuat oleh Disdik OKU, Teddy menyebutkan yakni, pertama sekolah wajib memiliki westafel (tempat cuci tangan) yang diletakkan di depan gerbang, depan kelas dan tempat strategis di sekolah, kedua seluruh warga sekolah wajib memakai masker selama proses KBM. “kami sarankan juga kalau memang nanyti ada dananya untuk menggunakan face shiled untuk seluruh warga sekolah,” sarannya
Ketiga lanjutnya sekolah wajib menyediakan thermosscan untuk mengukur suhu tubuh sebelum memasuki kawasan sekolah. Kemudian jika ada dana setiap hatri sekolah disemprot disinfektan dan yang terakhir waktu dan tempat siswa belajar juga akan diatur. “ nah untuk point ini kami akan berdiskusi dengan seluruh stake holder, kami akan membahas masalah tempat duduk siswa yang memperhatikan phisycal distancing, kalau memang kelasnya tidak memungkinkan karena kelasnya kecil akan kita buat shift, ganjil genap atau kita atur waktunya. Nah hal ini masih akan kita bahas,” tukasnya.
Teddy berharap kedepan para siswa dapat belajar dengan aman dan nyaman serta dapat memgikuti pelajar seperti sediakala. (AND)